Puasa Senin-kamis Di Bulan Sya'ban: Keutamaan Dan Tata Cara Niatnya - Beritaja
Jakarta (BERITAJA) - Bulan Sya'ban merupakan salah satu bulan yang spesial dalam almanak Hijriyah. Pada bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, termasuk melaksanakan puasa sunnah yang mampudibarengi dengan puasa Senin-Kamis. Puasa ini tidak hanya mengikuti sunnah Rasulullah SAW, tetapi juga mempunyai keistimewaan tersendiri.
Rasulullah SAW dikenal sering berpuasa pada bulan Sya'ban. Dalam sebuah hadis, Aisyah RA menyatakan:
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لَا يُفْطِرُ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لَا يَصُومُ فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلَّا رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ
Artinya: “Rasulullah SAW biasa mengerjakan puasa, sehingga kami beranggapan bahwa beliau tidak pernah tidak berpuasa, dan beliau biasa tidak berpuasa, sehingga kami beranggapan bahwa beliau tidak pernah berpuasa. Akan tetapi saya tidak pernah memandang Rasulullah berpuasa sebulan penuh, selain pada bulan Ramadhan, dan saya tidak pernah memandang beliau lebih banyak berpuasa daripada puasa di bulan Sya’ban”. (HR. Bukhari, 1833, Muslim 1956).
Baca juga: Keutamaan dan ibadah yang dianjurkan selama bulan Ramadhan
Selain itu, puasa pada hari Senin dan Kamis juga mempunyai keistimewaan khusus. Rasulullah SAW bersabda:
تُعْرَضُ الْأَعْمَالُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِمَنْ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا، إِلَّا رَجُلًا بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ يَقُولُ: دَعُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا
Artinya: Amal-amalan itu ditunjukkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis. Maka bakal diampuni dosa orang yang tidak menyekutukan-Nya dengan apa pun selain seorang laki-laki yang antara dirinya dengan saudaranya terdapat permusuhan. Biarkanlah dua laki-laki itu sampai keduanya ber-islah.
Dengan demikian, melaksanakan puasa Senin-Kamis di bulan Sya'ban merupakan ibadah yang sangat dianjurkan. Puasa ini bukan hanya sebagai corak ibadah, tetapi juga mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Dengan menjalankannya, umat Islam dapat memperoleh beragam keistimewaan yang terkandung dalam bulan yang penuh berkah ini.
Tata langkah niat puasa Senin-Kamis di bulan Sya'ban
Niat merupakan salah satu rukun yang mesti dipenuhi dalam melaksanakan ibadah puasa. Niat puasa sunnah dapat dilakukan pada malam hari sebelum fajar alias pada pagi hari sebelum waktu zawal (tergelincirnya matahari), selama belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa. Berikut adalah lafaz niat puasa Senin-Kamis:
Niat puasa hari Senin
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الإِثْنَيْنِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
"Nawaitu shauma yaumil itsnaini sunnatan lillahi ta'ala."
Artinya: "Aku beriktikad puasa sunnah hari Senin lantaran Allah Ta'ala."
Baca juga: 10 tradisi unik sambut Ramadhan di beragam wilayah Indonesia
Niat puasa hari Kamis
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الْخَمِيسِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
"Nawaitu shauma yaumil khamiisi sunnatan lillahi ta'ala."
Artinya: "Aku beriktikad puasa sunnah hari Kamis lantaran Allah Ta'ala."
Jika puasa Senin alias Kamis bertepatan dengan Nisfu Sya'ban, umat Islam dapat menggabungkan niat puasa tersebut. Misalnya, jika Nisfu Sya'ban jatuh pada hari Kamis, niatnya adalah:
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الْخَمِيسِ وَنِصْفِ شَعْبَانَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
"Nawaitu shauma yaumil khamiisi wa nisfi sya'bana sunnatan lillahi ta'ala."
Artinya: "Aku beriktikad puasa sunnah hari Kamis dan Nisfu Sya'ban lantaran Allah Ta'ala."
Dengan melaksanakan puasa Senin-Kamis di bulan Sya'ban, umat Islam dapat meningkatkan kebaikan ibadah. Puasa ini menjadi kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan ibadah sunnah yang dianjurkan.
Selain itu, puasa ini juga membawa beragam keistimewaan yang telah dijanjikan. Dengan menjalankannya secara konsisten, diharapkan setiap Muslim dapat meraih berkah dan kemuliaan di bulan yang penuh kebaikan ini.
Baca juga: Niat shalat dan puasa Nisfu Sya'ban: referensi Arab, latin, dan artinya
Baca juga: Lupa qadha puasa yang sudah lama? Begini langkah bayar fidyah
Editor: Dedy
Copyright © BERITAJA 2025
anda berada diakhir artikel berita dengan judul: