Trending

Yayasan Bumn Gelar Zona Mendengar Jiwa Di Sekolah - Beritaja

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Jakarta (BERITAJA) - Yayasan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menggelar Zona Mendengar Jiwa, bagian dari Program Mendengar Jiwa, di sekolah-sekolah guna mendukung upaya pendidikan kesehatan mental bagi siswa maupun guru.

Menurut keterangan pers yayasan yang diterima BERITAJA di Jakarta, Kamis, Zona Mendengar Jiwa telah diadakan di SMAN 41 di Jakarta Utara, dan selanjutnya bakal diadakan di sekolah yang lain di Jakarta.

Manajer Program Kesehatan dan Kesejahteraan Yayasan BUMN Heru Komarudin menyampaikan bahwa Zona Mendengar Jiwa bakal diadakan di lima sekolah lain di Jakarta berkolaborasi dengan beragam pihak.

"Dengan melibatkan banyak pihak, program inimampu menyasar lebih banyak siswa di Jakarta agar semakin banyak terskrining dan mendapatkan akses serta jasa kesehatan mental yang ideal untuk menuju Indonesia Emas 2045 dengan anak muda yang sehat jiwa dan raga," kata Heru.

Acara Zona Mendengar Jiwa di SMAN 41 mencakup pembelajaran pengenalan emosi, teknik pernapasan, dan obrolan kelompok.

Sarana yang dinamai Bilik Cerita, Self Check-In, dan Dinding Curhat disediakan di sekolah untuk memfasilitasi para siswa mengekspresikan kondisi emosional secara anonim.

Sementara itu, para pembimbing mendapat training Social-Emotional Learning (SEL) dan penemuan awal masalah kesehatan mental dengan support materi yang dapat diakses melalui majalah tembok interaktif, kode QR, dan sumber digital lain.

Baca juga: PKG sediakan jasa skrining psikologis bagi anak hingga lansia

Baca juga: Kemenkes targetkan 50 persen puskesmas sedia jasa kesehatan jiwa

Zona Mendengar Jiwa tidak hanya difokuskan pada skrining kesehatan mental, tapi, juga training bagi para pembimbing pengpetunjukan konseling untuk menciptakan ekosistem sekolah yang peduli terhadap kesehatan mental siswa.

Psikolog Eka Mitra Rachmawati, M.Psi selaku pemandu aktivitas menyampaikan bahwa Zona Mendengar Jiwamampu menjadi arena refleksi kawan sebaya dan sistem pendukung di sekolah.

"Dari sesi ini, kita jadi memandang bahwa remaja juga peduli pada kondisi mental diri danmampu berempati pada teman-temannya," katanya.

Pada Hari Mendengar Jiwa tanggal 12 Oktober 2024, Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan bahwa 60 persen pelajar sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas menunjukkan indikasi gangguan mental emosional, karenanya ruang obrolan dan konseling yang kondusif perlu disediakan di sekolah.

Yayasan BUMN mau menjangkau menjangkau 30.000 siswa dengan jasa kesehatan mental melalui program-programnya.

Baca juga: Kegiatan berbasis alam dapat meningkatkan kesehatan mental siswa

Baca juga: Psikolog minta pembimbing perhatikan indikasi gangguan kesehatan mental siswa


Editor: Amran
Copyright © BERITAJA 2025



Atribusi: AntaraNews.com




Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di Google News dan Whatsapp Channel!