Jakarta (BERITAJA.COM) - Perusahaan pengelola sampah Waste4Change secara bertanggung jawab menjadi salah satu lahan investasi hijau di Indonesia, nan ditandai dengan adanya penambahan teknologi pengelolaan sampah dan pencatatan digital di Rumah Pemulihan Material Waste4Change.
Peningkatan penemuan di Rumah Pemulihan Material (RPM) merupakan salah satu pemanfaatan biaya investasi series A dari AC Ventures, Barito Mitra Investama dan penanammodal lainnya untuk Waste4Change di akhir 2022 lalu, seperti tertulis dalam keterangan Waste4Change nan diterima di Jakarta, Rabu.
Dengan penambahan teknologi di RPM Bekasi, Waste4Change bisa mengurangi residu sampah dari 65persen menjadi 10 persen. Kapasitas pengelolaan sampah RPM Bekasi Waste4Change juga naik dari 18 ton menjadi 22 ton dalam sehari.
Acara peresmian Rumah Pemulihan Material Waste4Change Bekasi 2.0 ini dilakukan berbarengan dengan obrolan strategis membahas kesempatan dan hambatan investasi hijau serta blended financing, juga penandatanganan MoU rencana kerjasama proyek persampahan Waste4Change berbareng 7 perusahaan nasional dan internasional.
"Menangani masalah sampah perlu kerjasama dan kontribusi dari semua pihak termasuk stakeholder yang datang disini adalah bagian dari solusi untuk bekerja sama menangani sampah dari hulu ke hilir," ujar CEO & founder Waste4Change Mohamad Bijaksana Junerosano.
Berita lain dengan Judul: Startup pengelolaan sampah Waste4Change raih pendanaan 5 juta dolar
Mohamad Bijaksana juga mengatakan bahwa seluruh pihak perlu membuka diri sebesar-besarnya untuk investasi nan lebih hijau dengan melakukan reformasi di bagian persampahan ini di Indonesia.
"Ada banyak skema pendanaan, namun kita perlu memastikan juga ekosistem nan didukung oleh seluruh stakeholder agar tercipta akibat nan berkelanjutan," tambah dia.
Saat ini, Waste4Change telah menandatangani MoU kerjasama proyek untuk menciptakan pengelolaan sampah berbasis teknologi terdigitalisasi dengan perkiraan nilai kerjasama senilai Rp250 miliar berbareng tujuh perusahaan berbeda.
Perusahaan-perusahaan tersebut adalah Samudera Indonesia, PT Freepoint Commodities, PT Alam Bersih Indonesia, PT Indocement, PT Sinar Mas Land, PT Basra Corporation, dan rePurpose Global.
Dana ini bakal berfaedah untuk meningkatkan kualitas dan jumlah pengelolaan sampah di beragam area lainnya.
"Harapan saya, Waste4Change bisa terus bertumbuh dan menjadi mitra nan tepat untuk mengembangkan investasi hijau di bagian persampahan,” kata Mohamad Bijaksana.
Berita lain dengan Judul: Jawa Barat gandeng Waste4Change atasi sampah di tiga daerah
Berita lain dengan Judul: Indonesia hadapi 185 ribu ton sampah setiap harinya
Berita lain dengan Judul: "Waste Credit" dukung pelaku upaya capai "plastic neutral"
COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023