Mamuju (BERITAJA) - Warga pesisir di Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat secara swadaya membangun tanggul darurat untuk mencegah meluasnya pengikisan yang melanda area itu.
"Tanggul ini dibuat untuk mencegah semakin meluasnya pengikisan yang setiap tahun semakin meluas di wilayah Mampie," kata Kepala Dusun Mampie, Desa Galeso, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Darwis, Senin.
Ia menyampaikan bahwa setiap tahunnya wilayah Dusun Mampie terkikis hingga 10 sampai 15 meter.
Dampak dari pengikisan itu lanjut Darwis, menyebabkan beragam masalah, seperti masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih, berkurangnya lahan produktif untuk bercocok tanam dan ancaman langsung terhadap rumah-rumah warga.
Dalam upaya menghadapi situasi ini, penduduk Mampie bergotong royong membangun tanggul sementara yang terbuat dari karung berisi pasir.
Baca juga: Pemerintah buat tanggul "ban insang" cegah pengikisan di Ampenan Mataram
Baca juga: Warga Mapak Indah Mataram buat tanggul darurat antisipasi abrasi
Tidak hanya orang dewasa, anak-anak sekolah juga ikut bergotong-royong membikin tanggul pencegah pengikisan tersebut.
Para anak-anak sekolah berbareng penduduk bahu-membahu menyusun karung pasir sebagai bagian dari tindakan pengamanan lingkungan.
"Kegiatan ini direncanakan berjalan hingga pekan depan, mengingat panjangnya garis pantai Mampie yang mesti diamankan. Puluhan karung berisi pasir tersebut disusun rapi di sepanjang garis pantai sebagai langkah darurat untuk mengurangi akibat abrasi," terang Darwis.
Darwis menjelaskan bahwa material untuk tanggul itu diperoleh dari hasil patungan penduduk dan sumbangan sejumlah penduduk net (netizen) yang tergerak setelah mengetahui kondisi darurat di Dusun Mampie.
"Sumbangan karung dari penduduk net sangat membantu. Kami juga penduduk di sini berpatungan untuk membeli karung lantaran sangat banyak yang dibutuhkan supayamampu segera membangun tanggul ini," katanya.
Keberadaan tanggul darurat tersebut diharapkan dapat menjadi solusi sementara untuk melindungi Mampie dari ancaman pengikisan yang semakin ppetunjuk.
Namun penduduk kata Darwis, tetap berambisi adanya perhatian lebih dari pemerintah dan pihak mengenai untuk memberikan solusi jangka panjang agar dusun mereka tidak tenggelam.
"Tanggul ini sifatnya sementara dan kami berambisi pemerintah dapat membangun tanggul yang permanen agar pengikisan tidak sampai semakin meluas," ujar Darwis.
Amirullah
Editor: Mahfud
Copyright © BERITAJA 2025
Most Views:
- 100 Bahasa banjar Serta Artinya yang Sering digunakan Dalam Percakapan Sehari-hari - Beritaja
- Lengkap, 20 Pantun Bahasa Banjar dan Artinya Serta Makna Yang Terkandung
- Amalan Cepat Kaya, Rejeki tak di Sangka -sangka dari Abah Guru Sekumpul dibaca tiap Hari Jumat
- 10 Tanda Baca dalam Alquran
- Lengkap A-Z, Rekomendasi Nama Nama Bayi Laki Laki Islami dan Artinya
- Lengkap! A-Z, Nama Nama Bayi Perempuan Islami dan Artinya
- Rekomendasi Tempat Wisata Terbaik di Kalimantan Selatan