Trending

Wapres: Pemerintah komitmen tanamkan Pancasila bagi WNI di luar negeri - BeritAja

Sedang Trending 1 tahun yang lalu

Osaka (BERITAJA.COM) - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menegaskan pemerintah berkomitmen menanamkan pendidikan Pancasila kepada penduduk negara Indonesia (WNI) di luar negeri.

Hal itu disampaikan Wapres saat berbincang dengan diaspora Indonesia di Jepang dalam forum Dialog Kebangsaan nan berjalan di Hotel Imperial Osaka, Jepang, Senin (6/3) malam.

Dalam forum itu seorang peserta ialah pendeta berjulukan Ayub Mbuilima mengusulkan pertanyaan kepada Wapres mengenai upaya pemerintah dalam menanamkan pendidikan Pancasila kepada WNI nan ada di luar negeri, khususnya kepada anak bangsa nan lahir dan tinggal di luar negeri.

“Apakah Bapak Presiden dan Wapres mempunyai rencana untuk menyiapkan program pendidikan Pancasila bagi kami nan merantau di (luar negeri), secara unik bagi anak-anak nan mungkin lahir di sini, sebagai WNI agar mereka (memahami) Pancasila juga, (sehingga) menjadi kekuatan bagi pertumbuhan mereka,” tanya Ayub.

Menjawab pertanyaan tersebut, Wapres menegaskan bahwa pemerintah mempunyai komitmen besar untuk menyosialisasikan pengamalan nilai-nilai Pancasila bagi seluruh WNI baik di dalam maupun luar negeri.

Oleh lantaran itu pemerintah juga telah membentuk Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dengan Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Dewan Pengpetunjuk, untuk mengajarkan alias menyebarluaskan, serta menanamkan nilai-nilai Pancasila.

"Tidak doktriner, tetapi (agar) betul-betul dipahami dalam rangka diimplementasikan untuk semua sektor,” paparnya.

Tidak hanya itu, kata Wapres, BPIP juga ditugaskan untuk mengevaluasi beragam program kementerian dan lembaga agar sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Adapun sosialisasi Pancasila kepada WNI di luar negeri tidak hanya dilakukan Pemerintah, tetapi juga Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

“Penanaman konsensus nasional tentang dasar-dasar negara itu (juga) dilakukan oleh ketua MPR nan juga sering ke luar negeri (untuk menyosialisasikan) empat pilar (kebangsaan) termasuk juga Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika,” ujarnya.

Selain itu, tutur Wapres, beragam lembaga lain dan organisasi masyarakat (ormas) juga dilibatkan dalam upaya penanaman nilai-nilai Pancasila, salah satunya Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) nan bekerja mengawal toleransi kehidupan berakidah di tanah air nan dimandatkan Pancasila.

Lebih jauh, Wapres menegaskan bahwa patokan dan ketentuan mengenai pendidikan Pancasila telah masuk dalam sistem pendidikan nasional Indonesia.

Namun menurutnya, seberapa jauh hasil pengaruh dan akibat pendidikan Pancasila terhadap kehidupan masyarakat baik di dalam maupun di luar negeri bakal terus dievaluasi.

“Masalah-masalah kebangsaan ini secara politis memang sudah selesai, tetapi secara penerapan tetap kudu diusahakan, itulah makanya ada BPIP (sebagai) lembaga kepresidenan nan tugasnya tidak hanya di dalam negeri, tapi juga di luar negeri,” terang Wapres.

“Saya kira itu masalahnya, ketentuan alias kebijakannya sudah diambil secara komprehensif dan beberapa kelembagaannya juga sudah diadakan baik untuk masyarakat maupun di kalangan pendidikan,” imbuhnya.

Sejalan dengan Wapres, Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi menambahkan bahwa info mengenai pendidikan Pancasila dapat diakses WNI, khususnya nan berada di Jepang, melalui Sekolah Republik Indonesia Tokyo nan sejak 2021 pelajarannya dapat diakses secara online alias daring.

“Dalam sistem pendidikan nasional kita ada lima mata pelajaran wajib, ialah kepercayaan dan budi pekerti, Pancasila dan kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, kemudian matematika dan pengetahuan pengetahuan,” jelasnya.

Namun matematika dan pengetahuan pengetahuan, tutur Heri, tidak masuk dalam Sekolah RI Tokyo lantaran dapat diambil di sekolah Jepang.

“Tapi nan 3 (lainnya) sudah disiapkan secara online. Jadi bapak/ibu nan mempunyai putra dan putri di sini, nan mau mengambil mata pelajaran maupun kursus itu bisa melalui pendidikan jarak jauh nan diadakan oleh Sekolah Republik Indonesia Tokyo,” ujarnya.

Hingga saat ini, menurut Heri, banyak WNI di Jepang nan telah mengikuti Sekolah RI Tokyo secara daring, termasuk WNI di Taiwan dan Korea Selatan.

“Tokyo ditugaskan untuk meng-cover juga Asia Timur, sehingga dengan demikian kita minta itu bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.

Turut mendampingi Wapres dalam aktivitas tersebut ialah istri Wury Ma’ruf Amin, Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Ekonomi dan Peningkatan Daya Saing Guntur Iman Nefianto, Deputi Bidang Administrasi Sapto Harjono Wahjoe Sedjati, Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler/Kepala Protokol Negara Andy Rachmianto.

Selain itu jejeran Staf Khusus Wapres antara kain Masykuri Abdillah, Masduki Baidlowi, dan Zumrotul Mukaffa, Tim Ahli Wakil Presiden Farhat Brachma, serta Plt. Direktur Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah Taufik Hidayat.

Berita lain dengan Judul: Wapres minta diaspora aktif berkontribusi dalam transformasi digital

Berita lain dengan Judul: Wapres dapat undangan singgah ke Masjid Mihara di Hiroshima Jepang



COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023







Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di
close