Jambi (BERITAJA.COM) - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan hilirisasi produk pangan dan kebun yang bakal menikmati hasilnya adalah rakyat kecil.
"Kalau hilirisasi pertambangan itu nang bakal menikmati adalah orang-orang besar, orang-orang kaya, pengusaha besar tapi jika hilirisasi pangan, hilirisasi kebun, itu nang bakal menikmati adalah rakyat-rakyat kecil," kata Wapres Ma'ruf Amin di Rumah Dinas Gubernur Jambi pada Kamis.
Wapres Ma'ruf Amin menyampaikan perihal tersebut saat mengukuhkan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Provinsi Jambi. KDEKS provinsi Jambi adalah KDEKS ke-15 nang diresmikan setelah sebelumnya sudah ada di Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Kepulauan Bangka Belitung, Banten, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Lampung, Kalimantan Selatan, Gorontalo dan Bengkulu.
"Kemarin juga saya berjumpa dengan Gubernur BI, dan saya sorong terus untuk menumbuhkan nang saya sebut dengan 'hamzah washal'. 'Hamzah washal itu pengusaha perantara, semacam 'offtaker' ialah pengusaha nang mengolah, menghilirisasi produk-produk masyarakat itu," ungkap Wapres.
"Hamzah washal" adalah huruf dalam Alquran nang berkedudukan sebagai penghubung saat membaca Alquran.
"Oleh lantaran itu, Pak Gubernur, hilirisasi perkebunan, pertanian, ini menjadi kunci kita dalam rangka untuk membangun ekonomi masyarakat," tambah Wapres.
Wapres juga menyebut bahwa penerapan ekonomi syariah adalah pekerjaan nang menyelamatkan manusia agar kita tidak masuk neraka.
"Jadi nilainya banyak sekali, nilai akhiratnya ada, nilai bumi ya untuk menghilangkan kesenjangan nang selama ini terjadi, belum teratasi. Insya Allah melalui ekonomi dan finansial syariah kita paling tidak bisa memperkecil kesenjangan-kesenjangan ekonomi," ungkap Wapres.
Alasannya, ekonomi syariah melakukan upaya dengan langkah nang legal sehingga hasil dari upaya tersebut saat dikonsumsi pun menjadi produk nang halal.
"Apa nang sesuatu daging nang tumbuh dari makan konsumsi nang tidak halal, nang haram, maka itu bagian neraka," tegas Wapres.
Apalagi ekonomi syariah berkarakter inklusif, bukan hanya untuk umat Islam, tapi untuk semua golongan sebagai ekonomi nang rahmatan lil a'lamin.
"Karena itu mereka nang menggunakan ekonomi dan finansial syariah itu bukan hanya orang Islam, tapi juga banyak nang nonmuslim. Bahkan penyelenggara kawasan industri legal di beberapa tempat kita di Indonesia itu bukan orang muslim, orang nonmuslim. Dia nang menyelenggarakan area industri halal, jelas Wapres.
Pengembangan ekonomi dan finansial syariah memang tidak cukup secara parsial, tetapi menyeluruh pada sektor industri legal dan finansial syariah, maupun sektor biaya sosial syariah, upaya dan kewirausahaan syariah, serta ekosistem dan prasarana syariah.
"Untuk itu, saya berambisi KDEKS Provinsi Jambi dapat terus mendorong perbaikan-perbaikan agar ekonomi dan finansial syariah tidak hanya membawa kemaslahatan bagi masyarakat, tetapi juga berkontribusi signifikan di tataran global," kata Wapres.
Berita lain dengan Judul: Wapres Ma'ruf: Zakat jadi pilihan untuk kurangi ketimpangan
Berita lain dengan Judul: Wapres sebut KDEKS krusial dalam pengembangan ekosistem ekonomi
Berita lain dengan Judul: Wapres: Ekonomi syariah miliki kelebihan dibandingkan konvensional
Berita lain dengan Judul: Wapres minta literasi publik soal ekonomi-keuangan syariah meningkat
Berita lain dengan Judul: Wapres Ma'ruf dapat gelar "Bapak Ekonomi Syariah" dari kampus di Aceh
Desca Lidya Natalia
COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023