Trending

Wamenperin Sarankan Marketplace Memprioritaskan Produk Asli Indonesia - Beritaja

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
Produk lokal kita kualitasnya tidak kalah dari produk-produk impor. Karena itu marketplace perlu membantu tim untuk memeriksa setiap produk yang dijual oleh tenant.

Jakarta (BERITAJA) - Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza menyarankan para penyedia lokapasar (marketplace) untuk memprioritaskan produk-produk original tanah air alias "Made in Indonesia".

Ia mengatakan saat ini penjualan di marketplace tetap didominasi oleh produk impor.

"Fenomena itu disebabkan oleh visibilitas produk dalam negeri di beragam platfom kerap kali kalah bersaing dari produk impor sejenis dengan nilai yang lebih murah," ujar Faisol saat berjamu ke instansi pusat Tokopedia, di Jakarta, Rabu.

Karena itu, dirinya mendorong seluruh marketplace untuk meningkatkan kampanye produk-produk dalam negeri, sehingga memberikan kesempatan bagi konsumen untuk melirik produk lokal hasil produksi industri mini menengah (IKM) dibandingkan produk impor.

"Produk lokal kita kualitasnya tidak kalah dari produk-produk impor. Karena itu marketplace perlu membantu tim untuk memeriksa setiap produk yang dijual oleh tenant," kata Wamenperin.

Menurutnya, produk fesyen dan sepatu Indonesia banyak yang punya kualitas yang lebih baik.

"Mereka ini yang mesti diberi ruang, agar perlahan mindset masyarakat bahwa produk impor pasti lebih baik itumampu terkikis dengan sendirinya," ujar dia menambahkan.

Salah satu upaya yangmampu dilakukan marketplace untuk mendongkrak penjualan produk-produk dalam negeri adalah dengan menyertakan identitas unik ‘Made in Indonesia’ di setiap produk lokal, sehingga mudah dikenali oleh pengguna.

Selain itu, marketplace yang selama ini menjadi pemain utama dalam perdagangan digital, didorong terus aktif memberikan pendampingan strategi pemasaran dan branding kepada IKM, supayamampu menghasilkan produk berbobot danmampu diterima oleh masyarakat.

Begitu juga dengan event Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) sebagai corak ikhtiar pemerintah untuk mendorong masyarakat berbelanja daring melalui marketplace secara masif.

"Marketplace perlu mendampingi produsen produk dalam negeri agar lebih berbobot dan harganya lebih kompetitif. Marketplace juga mesti membantu pemerintah menjadi garda depan untuk produk industri dalam negeri secara digital," ujarnya pula.

Wamenperin optimistis, marketplace punya peran strategis untuk menjadi katalisator dalam memperluas jangkauan produk-produk dalam negeri kepada konsumen domestik, apalagi dunia.

“Untuk itu, Kemenperin dan marketplacemampu meningkatkan sinergi melalui MoU, untuk mengutamakan dan memberikan identitas terhadap kehadiran produk dalam negeri di platform-platform tersebut,” ujar dia.

Lebih lanjut, Wamen Faisol menambahkan, perdagangan daring melalui marketplace di Indonesia cukup potensial.

Laporan e-CONOMY SEA 2024 menyebutkan, tahun lampau Indonesia mencatatkan Gross Merchandise Value (GMV) total 90 miliar dolar AS alias Rp1.420 triliun dari transaksi jual beli digital, dan 65 miliar dolar AS di antaranya berasal dari marketplace. Angka ini diperkirakan bertumbuh hingga 200-360 miliar dolar AS pada 2030.

"Karena itu, marketplace mesti menjadi etalase utama produk-produk unggulan dalam negeri. Ini bukan sekadar nasionalisme, namun juga membangun ekosistem industri mini menengah yang berkepanjangan dan berkekuatan saing global," katanya pula.

Baca juga: PaDi UMKM komitmen terus dukung pertumbuhan upaya UMKM

Baca juga: Marketplace, kemasyhuran sesaat alias kunci sukses UMKM?


Editor: Mahfud
Copyright © BERITAJA 2025








Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di Google News dan Whatsapp Channel!