Pasar berada dalam pola memperkuat lantaran minggu ini bakal menjadi kunci untuk menyoroti apa nan terjadi dengan ekonomi AS,
New York (BERITAJA.COM) - Indeks-indeks utama Wall Street beragam pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), dengan S&P 500 sedikit lebih tinggi melepaskan sebagian besar kenaikan awal lantaran penanammodal berhati-hati menjelang kesaksian Ketua Federal Reserve Jerome Powell dan laporan pekerjaan AS nan diawasi ketat.
Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 40,47 poin alias 0,12 persen, menjadi menetap di 33.431,44 poin. Indeks S&P 500 bertambah 2,78 poin alias 0,07 persen, menjadi berhujung di 4.048,42 poin. Indeks Komposit Nasdaq merosot 13,27 poin alias 0,11 persen, menjadi ditutup pada 11.675,74 poin.
Di antara 11 sektor utama S&P, enam berhujung di area hijau. Sektor-sektor bahan mengenai komoditas mencatat penurunan terbesar, jatuh 1,7 persen, setelah China menetapkan sasaran pertumbuhan ekonomi nan lebih rendah dari perkiraan tahun ini sekitar 5,0 persen.
Berita lain dengan Judul: Wall St naik tajam, catat untung mingguan saat "yields" obligasi turun
Sektor teknologi menjadi pencetak kenaikan teratas, dengan peningkatan terbesar dari Apple, nan ditutup naik 1,9 persen. Dorongan kuat lainnya datang dari Microsoft Corp nan bertambah 0,6 persen dan induk Google Alphabet Inc, nan naik 1,6 persen.
Pada awal sesi indeks tampak jauh lebih kuat dengan Nasdaq naik lebih dari satu persen sebelum ditutup lebih rendah. Dorongan terbesar datang dari kreator iPhone Apple Inc setelah Goldman Sachs memberikan ranking sahamnya "beli".
Tetapi ekuitas menyerahkan untung awal lantaran imbal hasil surat utang AS 10-tahun dan imbal hasil 2-tahun kembali dari penurunan awal setelah info menunjukkan pesanan baru untuk peralatan manufaktur AS turun kurang dari nan diharapkan pada Januari.
Meningkatnya imbal hasil obligasi condong membebani valuasi ekuitas, terutama saham-saham pertumbuhan dan teknologi, lantaran suku kembang nan lebih tinggi mengurangi nilai arus kas masa depan.
Berita lain dengan Judul: Saham Inggris hentikan reli, indeks FTSE 100 terpangkas 0,22 persen
"Pasar berada dalam pola memperkuat lantaran minggu ini bakal menjadi kunci untuk menyoroti apa nan terjadi dengan ekonomi AS," kata Irene Tunkel, kepala analis ekuitas AS untuk BCA Research di New York, nan berencana untuk terus mencermati laporan penggajian non-pertanian AS Februari nan bakal keluar Jumat (10/3/2023).
"Orang-orang resah tentang jumlah pekerjaan dan info ekonomi lantaran mereka cemas tentang apa nan bakal dilakukan The Fed. Pada akhirnya semua jalan mengpetunjuk ke The Fed."
Dan dengan potensi kenaikan suku kembang Fed menjadi perhatian utama mereka, info Senin (6/3/2023) telah mengurangi antusiasme investor, kata Shawn Cruz, kepala strategi perdagangan di TD Ameritrade di Chicago.
"Mundurnya pasar lantaran tetap banyak pekerjaan nan kudu dilakukan pada inflasi," kata Cruz. "Kami tidak memandang jenis perlambatan permintaan nan perlu kami lihat. Inti dari kenaikan suku kembang Fed adalah untuk memperlambat ekonomi."
Tiga indeks saham utama AS telah menguat pada Jumat (3/3/2023) dan membukukan kenaikan mingguan setelah komentar dari kreator kebijakan Fed menenangkan kegelisahan seputar kenaikan suku kembang nan agresif.
Tetapi Presiden Bank Federal Reserve San Francisco, Mary Daly mengatakan pada Sabtu (4/3/2023) bahwa jika info inflasi dan pasar tenaga kerja terus datang lebih panas dari nan diperkirakan, suku kembang kudu naik lebih tinggi dan memperkuat lebih lama dari nan diproyeksikan oleh kreator kebijakan Fed pada Desember.
Berita lain dengan Judul: Saham Jerman untung hari ketiga, indeks DAX 40 terangkat 0,48 persen
Investor bakal mencari petunjuk tentang jalur kenaikan suku kembang Fed di masa depan ketika Powell memberikan kesaksian di depan Kongres pada Selasa dan Rabu (8/3/2023). Sejak Powell terakhir berbicara, info ekonomi nan kuat dan inflasi nan lebih panas dari perkiraan telah menimbulkan kekhawatiran bahwa Fed bakal meningkatkan suku kembang lebih tinggi dari nan diharapkan alias mempertahankannya lebih tinggi lebih lama.
Para pedagang memperkirakan setidaknya tiga kenaikan 25 pedoman poin lagi tahun ini dan memandang suku kembang memuncak di 5,44 persen pada September dari 4,67 persen sekarang.
Saham perusahaan mengenai mata duit mata uang digital bergolak setelah Silvergate Capital Corp mencabut jaringan pembayaran mata uang digital dan menimbulkan keraguan tentang keahlian perusahaan untuk memperkuat dalam bisnis. Saham Silvergate ditutup ambruk 6,2 persen, sementara rekannya bank mata uang digital Signature Bank turun 2,5 persen.
Di bursa AS sebanyak 10,57 miliar saham beranjak tangan dibandingkan dengan rata-rata pergerakan 10,98 miliar selama 20 sesi terakhir.
:
COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023