Trending

Wall St anjlok imbas Powell isyaratkan kenaikan suku bunga lebih tajam - BeritAja

Sedang Trending 1 tahun yang lalu

New York (BERITAJA.COM) - Indeks-indeks utama Wall Street melemah tajam pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan kepada Kongres bahwa bank sentral kemungkinan bakal perlu meningkatkan suku kembang lebih besar dari nan diperkirakan sebelumnya lantaran berupaya untuk mengendalikan inflasi nan sangat tinggi.

Indeks Dow Jones Industrial Average ambruk 574,98 poin alias 1,72 persen, menjadi menetap di 32.856,46 poin. Indeks S&P 500 tergelincir 62,05 poin alias 1,53 persen, menjadi berhujung di 3.986,37 poin. Indeks Komposit Nasdaq merosot 145,40 poin alias 1,25 persen. menjadi ditutup pada 11.530,33 poin.

Semua 11 sektor utama S&P 500 ditutup di area merah, dipimpin oleh sektor finansial nan sensitif secara ekonomi nan berhujung turun 2,5 persen. nan paling menurun paling sedikit adalah sektor kebutuhan pokok konsumen, tergerus 0,97 persen.

Powell mengirim penanammodal saham melarikan diri ketika dia memberi tahu personil parlemen AS pada pagi hari bahwa Fed siap untuk meningkatkan suku kembang dalam langkah nan lebih besar, jika info ekonomi di masa depan menunjukkan tindakan nan lebih keras diperlukan untuk mengendalikan kenaikan harga.

Pernyataan tersebut mengikuti info terbaru nan menunjukkan kenaikan inflasi nan tidak terduga pada Januari dan kenaikan pekerjaan nan luar biasa besar untuk bulan tersebut.

Pedagang secara dramatis meningkatkan taruhan mereka untuk kenaikan suku kembang 50 pedoman poin pada Maret setelah komentar Powell, dengan pasar duit berjangka terakhir memperkirakan kesempatan lebih dari 70 persen dari langkah tersebut, naik dari sekitar 31 persen sehari sebelumnya, menurut perangkat FedWatch, CME Group.

Sementara banyak penanammodal cemas bahwa Fed bakal mempertimbangkan suku kembang nan lebih tinggi lebih lama dari perkiraan sebelumnya, "mendengarnya langsung dari Powell sedikit berbeda dengan menyimpulkannya dari data," kata Chris Zaccarelli, kepala investasi di Independent Advisor Alliance.

"Dari perspektif pandang risiko, penanammodal kudu menghitung ulang kemauan mereka untuk berinvestasi dengan paradigma baru ini," kata Adam Sarhan, kepala pelaksana 50 Park Investments, nan berbasis di Orlando, Florida. "Ini adalah kesadaran bahwa Fed bakal melakukan salah dengan menjadi lebih hawkish."

Powell, nan bakal memberikan kesaksian lagi pada Rabu di depan Komite Jasa Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat, juga menambahkan bahwa Fed tidak bakal mempertimbangkan untuk mengubah sasaran inflasi 2,0 persen dan pasar kerja tidak menunjukkan bahwa penurunan ekonomi sudah dekat.

Data nan mempengaruhi jalur kenaikan suku kembang Fed bakal mencakup penambahan penghasilan nonpertanian pada Jumat (10/3/2023) nan diawasi ketat untuk Februari. Para ahli ekonomi nan disurvei oleh Reuters memperkirakan kenaikan 200.000 pekerjaan dibandingkan dengan 517.000 pekerjaan nan jauh lebih kuat dari perkiraan nan dilaporkan pada Januari.

Sementara para pedagang membalikkan taruhan untuk mendukung kenaikan suku kembang 50 pedoman poin bulan ini, Scott Ladner, kepala investasi di Horizon Investments, mengatakan besarnya kenaikan bakal berjuntai pada info penggajian nan bakal datang dan nomor inflasi.

Tetapi John Lynch, kepala investasi untuk Wealth Management Comerica beranggapan bahwa dengan tenaga kerja dan konsumsi nan menunjukkan kekuatan sejauh ini, penanammodal semestinya memperkirakan nada Powell nan lebih hawkish.

Sementara itu, imbal hasil surat utang AS dua tahun, nan paling mencerminkan ekspektasi suku kembang jangka pendek, mencapai 5,0 persen untuk pertama kalinya sejak Juli 2007.

Meningkatnya imbal hasil obligasi condong membebani valuasi ekuitas, terutama saham pertumbuhan dan teknologi, lantaran suku kembang nan lebih tinggi mengurangi nilai arus kas masa depan.

Pergerakan saham perseorangan nan besar termasuk penurunan 14,5 persen untuk Rivian Automotive setelah kreator mobil listrik itu mengumumkan rencana untuk menjual obligasi senilai 1,3 miliar dolar AS.

Dick's Sporting Goods menguat 11 persen setelah pengecer itu memperkirakan untung tahunan di atas perkiraan Wall Street dan lebih dari dua kali lipat untuk dividen kuartalannya.

Saham Tesla Inc ditutup turun 3,0 persen, kandas naik setelah CEO Elon Musk mengatakan pada konvensi penanammodal bahwa dia memandang jalan nan jelas untuk memproduksi kendaraan nan lebih mini dengan separuh biaya produksi Model 3.

Di bursa AS, 11,17 miliar saham beranjak tangan, naik dari rata-rata 10,98 miliar untuk 20 sesi terakhir.

:
Guido Merung
COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023







Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di
close