Jakarta (BERITAJA.COM) - Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim membenarkan adanya wacana support akomodasi berupa kontrakan selama tiga bulan untuk korban kebakaran depo Pertamina Plumpang, Koja.
"Insya Allah betul, sesuai info begitu (tiga bulan)," kata Ali di Gedung G Balai Kota DKI Jakarta, Jumat.
Ali mengatakan, pengungsi segera didata oleh pihak kelurahan. Namun tidak ada paksaan jika penduduk mau menolak akomodasi tersebut.
"Ada nan enggak mau mengontrak kan? Mungkin pindah ke rumah saudaranya. Jadi jika jumlah korban, misalnya, 100, belum tentu semuanya mau (kontrakan)," kata Ali.
Ali belum memerinci jumlah pengungsi nan sudah terdata hingga saat ini untuk mendapat kontrakan maupun nominal biaya kontrakan nan bakal disediakan.
Berita lain dengan Judul: BPBD DKI tetap layani 148 pengungsi kebakaran depo Pertamina Plumpang
Berita lain dengan Judul: Pemkot Jakut perhatikan masukan publik mengenai program pembangunan
Namun dia menambahkan, tidak ada syarat unik untuk mendapat kontrakan. Fasilitas ini hanya untuk pengungsi kebakaran di depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, pada Jumat (3/3) malam.
"(Berapa KK) Lagi dihitung hari ini berasas KK nan jadi korban saja. Enggak ada syarat, asal dia sebagai korban di pengungsian. (Biaya ditanggung oleh) Pertamina, Insya Allah," kata Ali.
Lurah Rawa Badak Selatan Suhaena pada 7 Maret lampau mengatakan pemerintah memfasilitasi korban kebakaran depo Pertamina Plumpang di RW nan terakibat di Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, untuk mendapatkan kontrakan sebagai tempat tinggal selama beberapa waktu.
"Kalau anggarannya cukup, korban nan betul-betul kehilangan tempat tinggalnya bisa saja terus dikontrak kan sampai tiga tahun," katanya.
Tapi untuk sekarang nan dianggarkan baru untuk tiga bulan. "Seperti itu rencananya," kata Suhaena kepada wartawan.
COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023