Trending

Utusan Presiden Panen Padi Pertanian Organik Hewani Di Karawang - Beritaja

Sedang Trending 3 minggu yang lalu

Karawang (BERITAJA) - Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan Muhamad Mardiono mengikuti panen raya padi yang tanamannya diolah menggunakan pupuk organik dari kotoran hewan, di wilayah Kecamatan Tirtamulya Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

"Ini panen raya yang menerapkan sistem pertanian sirkular, pertanian yang di-support dengan pupuk-pupuk organik," kata Muhamad Mardiono, usai panen raya di Karawang, Sabtu.

Ia mengatakan, sistem pertanian dengan menggunakan pupuk organik ini cukup efektif, lantaran mampu meningkatkan hasil produksi panen padi dan dapat mengembalikan kediaman tanah areal sawah yang umumnya telah ter-gradasi bahan kimiawi berdosis tinggi.

Penanaman padi dengan menggunakan sistem pertanian sirkular ini juga krusial untuk menekan biaya produksi yang mesti dikeluarkan petani.

Mardiono menilai, sistem pertanian yang di-support dengan pupuk-pupuk organik ini mampu jadi solusi untuk meningkatkan produktivitas, mengembalikan kediaman tanah sawah serta menekan biaya produksi.

"Darmono (petani penggagas penggunaan pupuk organik murni), berbareng dengan saya juga telah melakukan uji coba menyatukan aktivitas menanam padi dengan berternak," katanya.

Baca juga: Erick Thohir siapkan penyimpanan BUMN antisipasi peningkatan produksi beras

Menurut dia, sesuai dengan hasil uji di lahan areal sawah di wilayah Tirtamulya, Karawang yang digawangi oleh Darmono sukses menurunkan penggunaan pupuk kimia hingga 50 persen, setelah tiga kali musim panen.

"Selanjutnya diharapkan kelak pada musim panen berikutnya penggunaan pupuk kimia semakin menurun. Sehingga pada akhirnya, dengan target, jika bisa, (penggunaan) pupuk kimia kita lepas. Tapi jika tidak mampu penggunaannya secara berjenjang kita kurangi hingga titik seefisien mungkin. Dengan begitu, kondisi tanah di areal sawah bakal kembali subur," katanya.

Ia menyampaikan, setelah selama tiga kali musim tanam dan musim panen menggunakan pola pupuk organik berasal dari hewani yang diolah dengan baik dan terukur, telah sukses mengembalikan tingkat kesuburan tanah hingga PH-nya mencapai 6,5 persen.

"Tanah sawah yang ada di sekitar sini (wilayah Kecamatan Tirtamulya), yang belum menggunakan pola organik kondisi tanah PH-nya 4,5 persen. Tentu saja biaya produksi tinggi, produksi rendah dan rawan diserang hama," katanya.

Baca juga: Wamenekraf sorong ekraf wilayah di Panen Raya AEWO Bogor

Mardiono menyebutkan, dengan pola pertanian organik hewani, petani mampu menghasilkan padi hingga lebih dari 6 ton gabah per hektare.

Sementara itu, Darmono menyampaikan, di daerahnya sudah ada sekitar 70 hektare sawah yang menggunakan pola pertanian organik berasal dari hewani.

Ia mengaku mampu menekan biaya produksi hingga di bawah 50 persen. Normalnya, biaya produksi alias pengolahan areal sawah hingga panen itu memerlukan biaya sekitar Rp10 juta. Namun dengan menggunakan pola pertanian organik hewani hanya mengeluarkan biaya produksi di bawah Rp5 juta.

"Untuk hasil panennya memang rata-rata di atas 6 ton gabah per hektare. Tapi panen tertinggi yang pernah kita capai itu 21 ton gabah per hektare," sebagaimana disebutkan seraya menambahkan jika dirinya mulai menggunakan pola organik hewani pada tahun 1993. (KR-MAK)


Editor: Deborah
Copyright © BERITAJA 2025




anda berada diakhir artikel berita dengan judul:

"Utusan Presiden Panen Padi Pertanian Organik Hewani Di Karawang - Beritaja"






Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di Google News dan Whatsapp Channel!