Utusan Pbb Ingatkan Dampak Penetapan Status Houthi Yaman Oleh As - Beritaja

1 bulan yang lalu

Hamilton, Kanada (BERITAJA) - Utusan Khusus PBB untuk Yaman, Hans Grundberg, pada Kamis (13/2) memperingatkan kemungkinan kemunduran dalam proses perdamaian akibat rencana Amerika Serikat menetapkan golongan Houthi Yaman sebagai organisasi teroris asing.

"Sementara keterangan tetap dicari mengenai penetapan Ansar Allah sebagai organisasi teroris asing oleh AS, krusial bagi kita untuk melindungi upaya dalam mendorong proses perdamaian," ujar Grundberg dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB.

Ia menekankan kepada seluruh tokoh internasional bahwa "hanya penyelesaian politik yang dapat mendukung aspirasi rakyat Yaman untuk mencapai perdamaian yang langgeng. Hal ini dapat dicapai, memungkinkan, dan merupakan langkah yang pragmatis."

Menyoroti situasi di Timur Tengah yang dinilainya "signifikan namun rapuh" di tengah gencatan senjata di Jalur Gaza, Grundberg mengatakan: "Kami juga telah memandang penghentian serangan Ansar Allah terhadap kapal-kapal di Laut Merah dan sasaran di Israel."

Ia menyebut pembebasan awak kapal Galaxy Leader, yang ditahan oleh Houthi sejak November 2023, sebagai langkah positif.

"Kita mesti memanfaatkan kesempatan ini sebagai dasar bagi upaya deeskalasi lebih lanjut," tambahnya.

Namun, Grundberg jugamengutarakan keprihatinannya atas tantangan yang tetap berlanjut, termasuk penahanan staf PBB oleh Houthi.

"Penahanan ini bukan hanya pelanggaran terhadap kewenangan asasi manusia yang mendasar, tetapi juga ancaman langsung terhadap keahlian PBB dalam memberikan support kemanusiaan kepada jutaan orang yang membutuhkan," tegas Grundberg.

Meskipun terjadi beberapa deeskalasi, dia tetap menyoroti adanya aktivitas militer, termasuk pengerahan pasukan ke garis depan, penembakan, serangan drone, serta upaya penyelundupan yang dilakukan oleh Houthi.

"Saya menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri dari tindakan militer dan langkah-langkah jawaban yang dapat meningkatkan ketegangan serta berisiko menyeret Yaman kembali ke dalam konflik," katanya.

Grundberg juga memperingatkan potensi eskalasi militer baru. Ia menyebut bahwa beberapa pihak mungkin berpikir dapat mencapai hasil lebih baik dengan perang, tetapi "itu adalah kesalahan besar bagi Yaman dan bagi stabilitas area yang lebih luas."

Ia menyerukan kepada tokoh regional dan internasional untuk mendukung upaya diplomasi, bukan tindakan yang dapat memperburuk ketegangan.

Sementara itu, Kepala Bantuan Kemanusiaan PBB, Tom Fletcher, menggambarkan situasi di Yaman sebagai "sangat genting" dengan menyebut bahwa "19,5 juta orang memerlukan support kemanusiaan. Jutaan orang kelaparan dan berisiko tinggi mengalami penyakit yang menakut-nakuti jiwa. Anak-anak dan wanita merupakan lebih dari tiga perempat dari mereka yang membutuhkan."

Fletcher secara gamblang menyoroti penderitaan anak-anak, dengan menyebut bahwa 3,2 juta anak putus sekolah, separuh dari anak-anak di bawah usia lima tahun mengalami malnutrisi akut, dan lima anak di bawah usia lima tahun meninggal setiap jam pada tahun 2023, "terutama akibat kondisi yang sebenarnya dapat dicegah alias diobati."

Ia mengecam penahanan staf PBB dan menegaskan bahwa "PBB dan mitra kemanusiaan tidak dapat diharapkan untuk bekerja tanpa adanya agunan keselamatan bagi mereka agar dapat kembali ke rumah setiap malam."

Ketidakamanan ini, katanya, telah memaksa penghentian sementara operasi kemanusiaan di provinsi Sa'ada, Yaman.

Fletcher mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil langkah guna memastikan pembebasan staf PBB, menjamin pendanaan bagi operasi kemanusiaan, serta mencegah gangguan terhadap aliran barang-barang krusial ke Yaman.

Ia juga meminta negara-negara personil PBB untuk tidak "mengambil tindakan yang berakibat pada akses penduduk sipil terhadap jasa esensial. Keputusan politik dan keamanan tidak boleh menghukum masyarakat terakibat dengan membatasi aliran komoditas krusial ke Yaman."

"Setiap gangguan besar terhadap rantai pasokan, baik komersial maupun kemanusiaan, bakal menimbulkan akibat negatif beruntun bagi organisasi Yaman yang sudah berada di periode bencana," tegasnya.

Sumber: Anadolu