Trending

Usia 33 tahun jadi masa reproduksi terbaik wanita - BeritAja

Sedang Trending 1 tahun yang lalu

Cadangan ovarium merujuk pada jumlah dan kualitas sel telur seorang wanita, nan sangat erat kaitannya dengan potensi reproduksi.

Jakarta (BERITAJA.COM) - Dokter ahli kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, endokrinologi dan reproduksi dr Mila M, Sp.OG(K), FER, PhD mengatakan usia 33 tahun menjadi waktu reproduksi terbaik wanita lantaran setelah itu persediaan ovarium bakal semakin menurun.

"Ketika sudah diperbolehkan dari Undang-undang Perkawinan untuk mempunyai anak sekitar usia 20 tahun ke atas, itu adalah masa-masa nan sangat baik untuk bereproduksi. Golden age (masa keemasannya)-nya 33 tahun, lampau bakal menurun dengan meningkatnya usia," ujar Mila dalam siaran langsung instagram RSCM Kencana, Senin. ​

Mila nan berpraktik di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Cipto Mangunkusumo itu mengatakan seorang wanita dilahirkan dengan persediaan ovarium alias sel telur dengan jumlah nan tetap dan tidak bakal bisa bertambah sepanjang usia reproduksinya. Cadangan ovarium merujuk pada jumlah dan kualitas sel telur seorang wanita, nan sangat erat kaitannya dengan potensi reproduksi.

Berita lain dengan Judul: Seberapa besar usia pengaruhi kesuburan wanita?

Saat lahir, wanita mempunyai sekitar dua juta sel telur, lampau menjelang pubertas alias bakal menstruasi jumlahnya menjadi sekitar 450.000 hingga 500.000. Saat menstruasi, sebanyak 1.000 sel telur bakal ikut dalam proses menstruasi walaupun hanya ada satu nan bakal berovulasi.

Dengan demikian, sambung Mila, setiap bulan apalagi per tahun persediaan ovarium seorang wanita pasti bakal semakin menurun dan ini bakal terus berlanjut. Inilah sebabnya semakin tinggi usia wanita maka semakin turun jumlah persediaan ovariumnya.

Data menunjukkan, pada usia 37 tahun persediaan telur tersisa sekitar 25.000.

"Kalau sudah 35 tahun alias 40 tahun kita kudu berhati-hati lantaran nan berkurang bukan hanya masalah jumlah, tetapi, juga kualitasnya bakal sangat terpengaruhi dengan makin meningkatnya usia," ujar Mila.

Berita lain dengan Judul: Penyebab hingga makanan nan baik untuk gangguan kesuburan

Selain usia, ada juga sejumlah aspek nan dapat menurunkan persediaan ovarium ialah mengenai langsung dengan kerusakan ovarium misalnya kemoterapi pada pasien dengan kanker dan adanya kista cokelat nan bakal mengurangi jumlah sel telur.

"Kista cokelat bakal membunuh sel-sel telur besar sehingga terjadi pengambilan berlebihan dari sel telur nan merupakan persediaan ovarium. Makin lama dia bakal makin sigap lenyap sehingga pada usia nan sama, pada pasien dengan endometriosis alias kista cokelat, persediaan ovariumnya lebih rendah," kata Mila menjelaskan 

Di sisi lain, stres tidak menyebabkan persediaan ovarium berkurang, tetapi, mungkin terjadinya peningkatan radikal bebas nan tinggi bakal mempengaruhi kualitas sel telur.

Mila mengingatkan pada mereka nan mengandung pada usia di atas 33 tahun, misalnya 35 tahun, ada akibat terjadinya masalah kehamilan seperti abortus alias keguguran lantaran tembok rahimnya kurang dipersiapkan dengan baik pada awal kehamilan dan terjadinya pre-eklampsia alias perkembangan janinnya nan terhambat.

Berita lain dengan Judul: Pentingnya perbaikan gizi pada ibu mengandung untuk cegah anak stunting

Berita lain dengan Judul: Ibu mengandung disarankan master tak pantang makan

Berita lain dengan Judul: Ikhtiar putus akibat anak terkena stunting sejak dini


Natisha Andarningtyas
COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023







Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di
close