Istanbul (BERITAJA) - UNICEF pada Rabu (29/1) mengusulkan permohonan support biaya sebesar 22 juta dolar AS (sekitar Rp357,7 miliar) untuk mengatasi akibat bentrok yang memburuk di Kota Goma, wilayah timur Republik Demokratik Kongo.
Pertempuran yang terus bersambung dan semakin intensif antara tentara Kongo dan golongan pemberontak M23 kian memperburuk situasi keamanan di Goma.
Menurut pernyataan UNICEF, kekerasan yang meningkat dalam tiga bulan terakhir telah menyebabkan 658.000 orang mengungsi, termasuk setidaknya 282.000 anak.
UNICEF berupaya memenuhi kebutuhan kemanusiaan mendesak di Kongo timur, termasuk akses terhadap air bersih, sanitasi yang memadai, pasokan medis, perawatan bagi anak-anak yang mengalami malnutrisi akut, serta program perlindungan anak.
Mengungkapkan keprihatinan atas memburuknya situasi kemanusiaan, UNICEF melaporkan peningkatan jumlah anak yang terpisah dari keluarganya, sehingga meningkatkan akibat penculikan, perekrutan paksa, dan kekerasan seksual.
“Warga sipil yang kelelahan akibat peristiwa traumatis ini menderita kelaparan, kehausan, dan kelelahan. Keluarga-keluarga yang tidak lagi mempunyai akses ke air, listrik, dan internet terpaksa berlindung di mana saja demi menghindari kekerasan,” ujar Jean ncois Basse, perwakilan sementara UNICEF di Kongo, dalam pernyataannya.
Ia mendesak semua pihak yang bertikai untuk segera menghentikan kekerasan yang “hanya menambah penderitaan anak-anak dan memperburuk kondisi kemanusiaan yang sudah sangat buruk.”
Organisasi medis Doctors Without Borders (MSF) pada Rabu juga melaporkan bahwa Rumah Sakit Kyeshero di Goma kewalahan menangani korban luka akibat baku tembak dan meningkatnya ketidakamanan di wilayah tersebut.
“Beberapa stok peralatan dan obat-obatan kami telah dijpetunjuk, sehingga membahayakan jasa medis di dalam maupun luar Goma,” kata Virginie Napolitano, koordinator darurat MSF di Kivu Utara.
“Penjpetunjukan bersenjata juga berakibat pada rekan-rekan kami di Goma. Salah satu dari mereka terkena tembakan di rumahnya saat terjadi serangan. Organisasi lain serta akomodasi medis juga menjadi sasaran tembakan. Ini betul-betul tidak dapat diterima,” tambahnya.
Sejak pekan lalu, sedikitnya 42 orang, termasuk 17 penjaga perdamaian asing, dilaporkan tewas di Goma.
Sementara itu, Rwanda mengeklaim bahwa sedikitnya sembilan warganya tewas akibat dugaan tindakan tembak-menembak lintas pemisah dari petunjuk Goma.
UNICEF merupakan organisasi PBB yang bekerja melindungi hak-hak anak di seluruh dunia.
Sumber: Anadolu
Baca juga: PBB: Demo penuh kekerasan di Kongo targetkan instansi PBB dan kedubes
Baca juga: Uni Afrika minta setop permusuhan di Kongo dan telaah gencatan senjata
Baca juga: Kongo ingatkan akibat mengerikan jika PBB kandas kombinasi tangan
:
Editor: Amran
Copyright © BERITAJA 2025
Most Views:
- 100 Bahasa banjar Serta Artinya yang Sering digunakan Dalam Percakapan Sehari-hari - Beritaja
- Lengkap, 20 Pantun Bahasa Banjar dan Artinya Serta Makna Yang Terkandung
- Amalan Cepat Kaya, Rejeki tak di Sangka -sangka dari Abah Guru Sekumpul dibaca tiap Hari Jumat
- 10 Tanda Baca dalam Alquran
- Lengkap A-Z, Rekomendasi Nama Nama Bayi Laki Laki Islami dan Artinya
- Lengkap! A-Z, Nama Nama Bayi Perempuan Islami dan Artinya
- Rekomendasi Tempat Wisata Terbaik di Kalimantan Selatan