Ukraina Penerima Bantuan Usaid Terbesar Selama Tiga Tahun Terakhir - Beritaja
Washington (BERITAJA) - Ukraina menerima sebesar 27,2 persen dari total biaya Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) sepanjang tiga tahun terakhir, demikian hasil kajian koresponden RIA Novosti terhadap info publik support luar negeri AS itu.
Dipimpin miliarder teknologi Elon Musk yang baru-baru ini menyebut USAID sebagai "organisasi kriminal," Departemen Efisiensi Pemerintahan (DOGE) yang baru dibentuk rezim Donald Trump berfokus pada penutupan badan yang selama ini menyalurkan support ke beragam negara, termasuk support ekonomi bagi Ukraina, itu.
Namun, dengan status Ukraina sebagai penerima terbesar support finansial dunia dari USAID sejak pecah perang Rusia-Ukraina pada 2022, pembubaran badan support itu berpotensi menghentikan aliran support ekonomi AS ke Kiev di masa mendatang.
Berdasarkan info terbaru ForeignAssistance.gov, laman Pemerintah AS yang mempromosikan transparansi, Ukraina mulai menempati ranking teratas dalam pengeluaran dunia USAID pada 2022.
Kiev tercatat menerima biaya sebesar 9,95 miliar dolar AS (sekitar Rp161,8 triliun) dari total anggaran USAID tahun itu sebesar 41,5 miliar dolar AS (sekitar Rp674,9 triliun).
Pada 2023, nomor tersebut meningkat menjadi 16,43 miliar dolar AS (sekitar Rp267,2 triliun) alias 38,8 persen dari total 42,4 miliar dolar AS (sekitar Rp689,5 triliun).
Tren ini bersambung pada 2024, di mana Ukraina menerima 6,05 miliar dolar AS (sekitar Rp98,3 triliun) dari total anggaran USAID 35,4 miliar dolar AS (sekitar Rp575,7 triliun).
Sebagai penerima utama pendanaan USAID selama tiga tahun terakhir, Ukraina secara akumulatif telah mendapatkan alokasi biaya sebesar 32,4 miliar dolar AS (sekitar Rp526,9 triliun) alias sekitar 27,2 persen dari 119,3 miliar dolar AS biaya yang didistribusikan badan tersebut.
Sebagian besar biaya USAID untuk Kiev itu dipergunakan sebagai support langsung terhadap anggaran pemerintah Ukraina.
Setelah tambahan biaya 3,9 miliar dolar AS (sekitar Rp63,4 triliun) untuk support anggaran pada Agustus 2024, total support langsung USAID kepada Ukraina sejak 2022 mencapai 26,8 miliar dolar AS (sekitar Rp435,8 triliun), sebut laporan terbaru operasi kontingensi luar negeri Operation Atlantic Resolve yang dirilis pada November 2024.
Laporan terbaru US Government Accountability Office (GAO) pada Juli 2024 menyebut USAID telah menyalurkan biaya tersebut ke pemerintah Ukraina dengan biaya perwalian Bank Dunia.
Alokasi itu sebagian besar dipergunakan untuk mengganti pengeluaran yang memenuhi syarat, seperti penghasilan guru, pegawai sekolah lainnya, pegawai negeri, dan tenaga kesehatan.
Laporan GAO juga mencatat bahwa kebanyakan dari biaya itu didistribusikan dengan proyek Public Expenditures for Administrative Capacity Endurance in Ukraine (PEACE) di bawah Bank Dunia.
Menurut laporan terbaru Bank Dunia mengenai Proyek PEACE yang dirilis pada November 2024, hingga 1 September 2024, sekitar 12,6 miliar dolar AS (sekitar Rp204,9 triliun) dari total 29,3 miliar dolar AS (sekitar 43 persen alias sekitar Rp476,5 triliun) dalam proyek tersebut dipergunakan untuk pembayaran pensiun di Ukraina.
Sementara itu, alokasi terbesar kedua, sebesar 4,2 miliar dolar AS (sekitar 14,3 persen alias sekitar Rp68,3 triliun), dipergunakan untuk pembayaran penghasilan pegawai sekolah.
Dengan ketidakpastian masa depan USAID di bawah pemerintahan Trump, support ekonomi lebih lanjut untuk Ukraina berisiko terhenti.
Hal tersebut memunculkan kekhawatiran mengenai dengan keberlanjutan pembayaran bagi para pensiunan dan pegawai lembaga pendidikan di negara tersebut.
Awal pekan ini, Kantor pusat USAID di Washington resmi ditutup setelah Elon Musk menyatakan bahwa Presiden Donald Trump telah menyetujui pembubaran badan tersebut, sebut laporan koresponden RIA Novosti.
Sementara itu, CBS News, mengutip sumber yang mengetahui masalah itu, melaporkan bahwa USAID bakal dilebur ke dalam Departemen Luar Negeri dan mengalami pengurangan staf, meskipun tetap berkomitmen pada upaya kemanusiaan.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: Trump tutup USAID, Airlangga sebut tidak ada proyek yang relatif besar
Baca juga: Markas Besar USAID di Washington ditutup
:
Editor: Dedy
Copyright © BERITAJA 2025
anda berada diakhir artikel berita dengan judul: