Trending

Uea Kecam Usulan Netanyahu Dirikan Negara Palestina Di Arab Saudi - Beritaja

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

Abu Dhabi (BERITAJA) - Uni Emirat Arab (UEA) pada Sabtu (8/2) mengecam keras pernyataan yang dilontarkan oleh kepala otoritas Israel Benjamin Netanyahu, yang mengusulkan negara Palestina dapat didirikan di wilayah Arab Saudi.

WAM, instansi buletin resmi UEA, melaporkan negara tersebut mengeluarkan "kecaman dan kutukan keras" terhadap pernyataan Netanyahu yang "tidak dapat diterima dan provokatif," serta menyebutnya sebagai "pelanggaran terang-terangan terhadap norma internasional dan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)."

Menteri Luar Negeri UEA Khalifa Bin Shaheen Almarar menegaskan kembali solidaritas negaranya yang tak tergoyahkan dengan Arab Saudi, serta menekankan komitmennya terhadap keamanan, stabilitas, dan kedaulatan Arab Saudi.

Dia juga menegaskan kembali penolakan tegas UEA terhadap tindakan apa pun yang merongrong hak-hak rakyat Palestina alias memaksa relokasi mereka. Menteri tersebut menyerukan penghentian segera aktivitas pemukiman, seraya memperingatkan tindakan semacam itu membahayakan stabilitas regional dan menghalangi prospek perdamaian.

Almarar lebih lanjut mendesak organisasi internasional, termasuk PBB dan Dewan Keamanan PBB, untuk mengambil tindakan tegas terhadap praktik-praktik terlarangan yang melanggar norma internasional. Dia menekankan komitmen historis UEA dalam memihak hak-hak rakyat Palestina serta menekankan perlunya solusi politik yang mengpetunjuk pada terbentuknya negara Palestina yang merdeka.

"Tidak bakal ada stabilitas di area ini tanpa solusi dua negara," tutur Almarar.

Komentar Netanyahu, yang disampaikan dalam sebuah wawancara dengan Channel 14 Israel, mengusulkan "orang-orang Saudi mampumendirikan negara Palestina di Arab Saudi; mereka punya banyak lahan di sana."

Ketika ditanya apakah pembentukan negara Palestina merupakan prasyarat untuk menormalisasi hubungan dengan Arab Saudi, Netanyahu menjawab, "Saya tidak bakal menandatangani perjanjian yang membahayakan Israel."

Pernyataan-pernyataan itu muncul saat Arab Saudi terus bersikeras bahwa mereka tidak bakal menjalin hubungan diplomatik dengan Israel tanpa pembentukan negara Palestina.


Editor: Albert Michael
Copyright © BERITAJA 2025








Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di Google News dan Whatsapp Channel!