Trending

TMMIN: Hybrid dan bioetanol dapat bantu RI turunkan emisi selain BEV - Beritaja

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Jakarta (BERITAJA) - Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam mengatakan bahwa selain mobil listrik berbasis baterai (Battery Electric Vehicle/BEV) kendaraan ramah lingkungan lain seperti hybrid dan bioetanol dapat membantu Indonesia mencapai sasaran menurunkan emisi pada 2030.

“Indonesia sangat luar biasa dan kaya energi, berpotensi tinggi mengembangkan bioetanol ke depan. Mobil hybrid dan bioetanol, salah satunya, dapat menjadi solusi menurunkan emisi di 2030,” katanya pada bertemu pers di salah satu akomodasi manufaktur Toyota di Karawang, Jawa Barat, Kamis.

Bob menyebut banyak tantangan yang dihadapi Indonesia untuk dapat memenuhi sasaran bumi mencapai emisi nol bersih (Net Zero Emission) pada 2060.

Berdasarkan info Dewan Energi Nasional (DEN), hingga 2023, persentase bauran daya Indonesia tetap didominasi batu bara (40,46%), minyak bumi (30,18%), gas bumi (16,28%), sedangkan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) tetap mencapai 13,09 persen.

Baca juga: Toyota sebut penyebaran hybrid sudah merata di seluruh Indonesia

Baca juga: Nyaris 70 persen pasar elektrifikasi didominasi mobil hybrid

Namun untuk sasaran yang lebih dekat, ialah pengurangan emisi karbon sebanyak 41 persen pada 2030, dapat didorong dengan kendaraan yang menggunakan daya ramah lingkungan lain, ialah hybrid dan bioetanol.

“Selain BEV kita juga punya sumber-sumber daya lainnya yang berasal dari kekayaan alam yang sebenarnyamampu dieksplor lebih lanjut. Berbagai sumber daya ini dapat dikembangkan beriringan dengan BEV,” ujar Bob.

Bob menyebut baik pihak produsen maupun industri bakal selalu siap untuk mengembangkan penggunaan opsi daya ramah lingkungan tersebut pada kendaraan di Indonesia.

Toyota pun, lanjut Bob, telah bertahun-tahun mengembangkan beragam kendaraan yang menggunakan pengganti daya EBT.

Pada kesempatan yang sama, TMMIN mengadakan media test drive Fortuner dan Innova Zenix berkekuatan bioetanol di akomodasi pabriknya di Karawang. Hal ini menunjukkan kesiapan produsen dalam menyediakan opsi kendaraan ramah lingkungan lain di Indonesia.

Insentif terhadap mobil hybrid, ungkap Bob, juga perlu diberikan untuk mendorong masyarakat mengangkat kendaraan kombinasi bensin dan listrik tersebut, di tengah daya beli masyarakat yang terus menurun. Hal ini berujung membantu Indonesia dalam menurunkan emisi pada 2030.

Baca juga: Kijang Innova Zenix datang sebagai mobil angan family Indonesia

Baca juga: Irit dan rendah emisi jadi argumen masyarakat pilih mobil hybrid

Baca juga: Toyota sasaran luncurkan 30 model BEV hingga 2030


 







Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di
close