Trending

Tim Walz, JD Vance saling serang dalam debat Cawapres AS pertama - Beritaja

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Houston (BERITAJA) - Para calon Wakil Presiden Amerika Serikat Tim Walz dan JD Vance saling serang dalam debat pertama pada Selasa malam, yang menghadapkan kedua calon wapres lima pekan sebelum pemungutan suara.

Debat dibuka dengan pernyataan Walz, cawapres dari Partai Demokrat, yang menyudutkan Vance melalui pernyataan masa lalunya mengenai Donald Trump, calon presiden pasangannya.

"Orang yang paling dekat dengan Donald Trump ... mengatakan bahwa dia tak layak jadi presiden. Orang tersebut adalah Vance," kata Walz.

Vance, cawapres dari Partai Republik itu, lantas menepis ucapan Walz dengan menyatakan bahwa dirinya "salah menyimpulkan" Trump.

"Donald Trump bekerja bagi rakyat Amerika. (Ia sukses mewujudkan) kenaikan upah, kenaikan bayaran bersih, ekonomi yang melangkah bagi rakyat biasa, perbatasan selatan yang aman, maupun hal-hal lain, yang sejujurnya, saya pikir tidak bakalmampu dia lakukan," ucap Vance.

Terkait rumor Timur Tengah, Walz menyatakan bahwa AS mesti menempatkan tentaranya di area itu. Meski demikian, dia tak menjawab lugas apakah bakal mendukung Israel menyerang Iran setelah ditembaki ratusan rudal oleh negara itu.

Menjawab pertanyaan yang sama, Vance mengatakan bahwa dia bakal menyerahkan segala keputusannya kepada pemerintah Israel.

"Kita mesti terus mendukung sekutu kita kapanpun mereka menghadapi orang-orang jahat," kata Vance.

Kemudian, Walz mengritik kebijakan imigrasi Trump yang dulu menggagalkan rancangan undang-undang mengenai perbatasan meski saat itu tercapai kesepakatan antara Partai Republik maupun Partai Demokrat di Senat AS.

Vance membalas serangan Walz dengan terus mengungkit kebijakan perbatasan Presiden Joe Biden dan Wapres Kamala Harris yang dia sebut lemah lantaran membikin jutaan imigran ilegal, termasuk penjahat,mampu menyeberang ke AS.

Beralih ke topik aborsi, Walz menyerang pemerintahan Trump yang memberi ruang untuk Mahkamah Agung AS membatalkan putusan yang mengizinkan aborsi pada 2022. Saat itu, MA memutuskan bahwa legalitas aborsi mesti ditentukan pemerintah negara bagian.

Cawapres dari Partai Demokrat itu menegaskan bahwa andaikan Partai Demokrat memenangi pemilu, pemerintahan baru bakal menjadikan kewenangan atas aborsi sebagai kebijakan pemerintah federal.

"Bagaimana kita sebagai sebuah bangsamampu menyatakan bahwa nasib dan kewenangan rakyat, seperti kewenangan untuk menentukan apa yang kita inginkan pada tubuh sendiri, ditentukan berasas garis wilayah?" kata Walz.

Sementara, Vance menyatakan mengembalikan keputusan mengenai legalitas aborsi ke negara-negara bagian merupakan perihal yang tepat.

"Biarkan para pemilih yang memutuskan, biarkan masing-masing negara bagian menetapkan kebijakan aborsi mereka sendiri," kata dia.

Meski keduanya mempunyai pandangan dan pendapat yang banget berbeda, Walz dan Vancemampu menjaga sikap mereka selama debat yang disiarkan langsung oleh saluran CBS News itu.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Tim Walz resmi terima pencalonan sebagai wakil presiden AS
Baca juga: JD Vance dan Tim Walz bakal ikuti debat di CBS pada 1 Oktober

:
Editor: Mahfud
Copyright © BERITAJA 2024







Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di
close