Terima Delegasi Eu-abc, Airlangga Bahas Pengoptimalan Iklim Investasi - Beritaja
Jakarta (BERITAJA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerima kunjungan delegasi European Union - ASEAN Business Council (EU-ABC) guna membahas outlook kebijakan ekonomi Indonesia tahun 2025 serta suasana investasi untuk para pelaku upaya dari Uni Eropa di Indonesia.
Pertemuan tersebut juga membahas proses aksesi Indonesia pada OECD, kebijakan ekspor dan impor serta TKDN Indonesia, sektor kesehatan dan farmasi, peningkatan daya saing ekonomi, ekonomi digital, dan ketertelusuran rantai pasok dan industri lokal.
“Kami memandang komitmen kuat dari Pemerintah Indonesia dalam menciptakan lingkungan investasi yang lebih kondusif, yang tentunya menjadi angan berbareng bagi para penanammodal untuk mendukung transformasi ekonomi,” ujar Ketua Delegasi Jens Rübbert dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.
Optimisme tersebut tercermin dari besarnya jumlah delegasi yang berkomitmen datang dalam pertemuan kali ini, ialah sebanyak 130 delegasi turut datang ke Indonesia, 50 di antaranya datang di ruangan ini yang mewakili 49 organisasi upaya terkemuka dari Eropa.
“Jumlah ini merupakan yang terbesar dalam lebih dari satu dasawarsa terakhir, menunjukkan kepercayaan tinggi organisasi upaya Eropa terhadap potensi Indonesia sebagai mitra ekonomi strategis,” tambah Jens Rübbert.
Kemudian, Airlangga dalam kesempatan tersebutmengutarakan bahwa Indonesia secara esensial berupaya menciptakan investasi baru serta meningkatkan suasana investasi untuk mendukung stabilitas makroekonomi yang kuat.
Dirinya menambahkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun lampau mencapai 5,03 persen (ctc), yang mencerminkan kepercayaan tinggi dari Pemerintahan yang baru di bawah Presiden Prabowo Subianto terhadap potensi pertumbuhan ekonomi berasas fondasi yang kokoh.
Sejalan dengan perihal tersebut, dalam 100 hari kerja Pemerintahan Prabowo-Gibran, sejumlah paket ekonomi strategis telah diluncurkan sebagai upaya untuk mempercepat transformasi ekonomi nasional.
Dalam pertemuan tersebut juga disampaikan bahwa Indonesia dan Uni Eropa merupakan mitra upaya strategis yang ditandai dengan tren surplus nilai perdagangan Indonesia pada 5 tahun berturut-turut (2020-2024) serta peningkatan nilai Penanaman Modal Asing (PMA) pada tahun 2024 sebesar 47,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Lebih lanjut, Menko Airlangga jugamengutarakan kepada para pengusaha yang tergabung dalam EU-ABC bahwa Pemerintah Indonesia telah menciptakan lingkungan investasi yang lebih kondusif, terutama di area ekonomi unik dan area industri.
“Proses perizinan dan akomodasi yang diperlukan telah tersedia, sehingga para pelaku upaya dapat segera menetap dan berkembang. Selain Tax Holiday dan Tax Allowance, akomodasi fiskal yang tersedia adalah super deduction tax sebesar 300 persen untuk aktivitas penelitian dan pengembangan di bagian pangan, farmasi, kosmetik, perangkat kesehatan dan lainnya,” jelasnya.
Menanggapi perihal tersebut, delegasi EU-ABC mengpenghargaan peran strategis Indonesia dalam bumi internasional serta mengpenghargaan suasana investasi Indonesia yang semakin baik dalam pembangunan di masa mendatang.
Di sisi lain, delegasi EU-ABCmengutarakan dukungannya pada upaya percepatan penyelesaian Perundingan Indonesia-EU Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) guna meningkatkan kerja sama perdagangan, investasi, dan industri kedua pihak.
Perundingan yang telah berjalan selama sembilan tahun ini diharapkan dapat segera selesai pada kuartal pertama tahun 2025, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi riil Indonesia dan Uni Eropa.
“Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menyelesaikan Perundingan IEU-CEPA pada kuartal pertama tahun ini,” tuturnya.
Baca juga: Menkeu: Pengusaha US-ASEAN Business Council penghargaan inisiatif RI
Baca juga: Para pengusaha AS sangat optimistis terhadap pemerintahan Prabowo
Baca juga: Menkeu: RI terapkan pajak minimum dunia demi suasana investasi sehat
Editor: Dedy
Copyright © BERITAJA 2025
anda berada diakhir artikel berita dengan judul: