Rantau (BERITAJA.COM) - Pemerintah Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan menjadi salah satu daerah yang maju menawarkan program Kerjasama Antar Daerah (KAD) sebagai solusi pengendalian inflasi pangan dan kebutuhan beras masyarakat Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah.
"MoU dengan Pemkot Palangka Raya telah dilaksanakan mulai 14 September 2022 lalu. Selanjutnya ditindak lanjuti dengan pertemuan dengan PERPADI (Perkumpulan Penggilingan Padi) se-Kabupaten Tapin. Pertemuan terbaru ini, untuk tahap awalnya kita bakal menyuplai beras, namun sampai saat ini tetap belum sampai ke tahap realisasi pengiriman," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Tapin Sufiansyah kepada BERITAJA.COM di Rantau, Rabu.
Akhir Februari lalu, Tapin-Palangka Raya sudah melakukan koordinasi intensif mengenai KAD nan bakal dilakukan selama dua tahun itu. Poin pembahasan, kata dia, diantaranya merumuskan jumlah permintaan, kemampuan penyedia hingga jenis beras nan bakal dikirim.
”Adapun dalam pertemuan waktu itu, Pemkot Palangka Raya menawar nilai beras nan ditawarkan oleh PERPADI," ujarnya.
Keyakinan bisa membantu masalah Kota Palangka Raya ini, kata dia, mengingat wilayah Tapin selalu kelebihan beras dan salah satu lumbung pangan Kalimantan Selatan.
“Produksi beras kita sekitar 361 ton (\ tahun) sehingga kami gencar untuk mempromosikan beras untuk wilayah lain nan juga membutuhkan,” ujarnya.
Beruntungnya, kata dia, varietas beras lokal Tapin ini digemari lidah masyarakat Kota Palangka Raya. Jenis beras itu diantaranya : Kupang, Mayang Unus, Ciherang, Mekongga hinga Inpari 42.
"Dengan adanya kerjasama ini kami dari pihak pemerintah berupaya untuk menyederhanakan rantai penjualan beras lantaran selama ini petani menjual ketempulak dengan untung nan tidak seimbang. Nah, dengan semakin pendeknya rantai ekonomi beras tentunya bakal lebih menguntungkan petani,” ujarnya.
Berita lain dengan Judul: Pemkab Tapin rancang "food estate" untuk pangan IKN Nusantara
Wakil Wali Kota Palangka Raya Umi Mastikah saat pertemuan dengan perwakilan Pemkab Tapin melalui siaran pers menyampaikan pokok masalah nan sama, ialah inflasi pangan dan kebutuhan beras.
“Pertemuan ini dalam rangka mengatasi inflasi di Kota Palangka Raya. Seperti nan kita ketahui Kota Palangka Raya sendiri kekurangan bakal pasokan beras, melalui pertemuan ini angan saya Pemkab Tapin dapat berbagi info dan solusi nya,” katanya Februari lampau di Palangka Raya.
KAD ini, tidak menutup kemungkinan juga bisa dijalin dengan daerah-daerah lainnya di Indonesia. Terutama, untuk program serupa nan telah dijalankan dengan Pemerintah Kota Palangka Raya.
Tak hanya beras, disebut kekayaan hasil tani wilayah Tapin ini juga menawarkan komoditas pangan lain, misalnya cabe rawit hiyung, cabe merah besar, jahe merah dan beragam sayuran.