Tanzania Umumkan Berakhirnya Wabah Demam Marburg - Beritaja

Moskow (BERITAJA) - Tanzania menyatakan bahwa pandemi penyakit akibat virus Marburg yang telah menyebar di negara itu sejak Januari telah berakhir, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Kamis (13/3).

Pada 15 Januari, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengumumkan bahwa delapan orang meninggal di Tanzania yang diduga akibat demam Marburg.

Presiden Tanzania Samia Suluhu Hassan lampau membenarkan adanya pandemi itu. Namun, dia menyatakan bahwa sejauh ini hanya satu kasus jangkitan yang terkonfirmasi.

"Hari ini, Tanzania mengumumkan berakhirnya pandemi penyakit akibat virus Marburg setelah tidak mencatat kasus baru selama 42 hari sejak kematian terakhir yang dikonfirmasi pada 28 Januari 2025," kata WHO dalam pernyataannya.

Menurut badan itu, pandemi tersebut, yang mencatat dua kasus terkonfirmasi dan delapan kasus probable (semuanya meninggal), merupakan pandemi kedua yang dialami Tanzania.

"Baik pandemi kali ini, yang diumumkan pada 20 Januari 2025, maupun pandemi sebelumnya pada 2023, terjadi di wilayah Kagera, timur laut Tanzania," kata WHO.

Pada Desember 2024, Kementerian Kesehatan Rwanda juga menyatakan bahwa pandemi virus Marburg di negara itu telah berakhir.

Sejak muncul pada pertengahan September 2024, negara itu mencatat 66 kasus, 15 di antaranya berujung pada kematian.

Virus Marburg menyebabkan demam berdarah viral yang parah pada manusia. Virus ini ditularkan dari kelelawar buah ke manusia dan menyebar dengan kontak langsung dengan cairan tubuh yang terinfeksi.

Penyakit ini mempunyai indikasi awal berupa demam tinggi, sakit kepala parah, dan rasa tidak lezat badan.

Hingga saat ini, belum ada vaksin alias obat antivirus yang disetujui untuk pengobatan penyakit ini, menurut WHO.

Sumber: Sputnik-OANA

Baca juga: WHO: Virus Marburg diduga sebabkan delapan penduduk Tanzania meninggal
Baca juga: Rwanda bakal mengawali uji klinis vaksin untuk virus Marburg

:
Editor: Albert Michael
Copyright © BERITAJA 2025