Trending

Takeda Apresiasi Kemenkes Dalam Upaya Pengendalian Dbd Di Indonesia - Beritaja

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

Jakarta (BERITAJA) - Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, Andreas Gutknecht mengatakan penghargaannya terhadap komitmen luar biasa dan upaya yang berkepanjangan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia serta dinas kesehatan wilayah dalam upaya pengendalian penyakit Demam Berdpetunjuk Dengue (DBD) di Indonesia.

Andreas menyebut bahwa pemerintah Indonesia tidak hanya menjalankan beragam program strategis, tetapi juga menunjukkan keterbukaan untuk bekerja-sama dengan sektor swasta dan masyarakat dalam menghadapi tantangan ini.

"Kemitraan seperti ini sangat krusial lantaran dengue bukan masalah yang mampudiselesaikan oleh satu pihak saja," ujar Andreas dalam aktivitas “Langkah Bersama Cegah DBD” yang digelar di Jakarta, Sabtu.

Andreas mengatakan, Takeda turut berjuang melawan penyebaran penyakit dengue sebagai komitmen jangka panjang perusahaan.

Baca juga: Takeda Innovative Medicine raih penghargaan untuk pencegahan dengue

Menurutnya, upaya pengendalian DBD bukan sekadar inisiatif sesaat, melainkan sebuah perjalanan berkepanjangan yang memerlukan konsistensi dari semua pihak terkait.

Takeda, lanjut Andreas, terus berupaya menjadi mitra yang dapat diandalkan oleh pemerintah, tenaga kesehatan, komunitas, dan masyarakat luas untuk membangun kesadaran dan mendorong langkah-langkah pencegahan yang efektif.

"Keberhasilan hanya dapat dicapai jika kita bergerak bersama. Tidak cukup mengandalkan satu solusi, kita perlu disiplin menerapkan 3M Plus, terus meningkatkan kesadaran, serta mempertimbangkan pendekatan yang inovatif untuk pencegahan," ujarnya.

Ia menegaskan bahwa dengan tindakan kolektif yang kuat, akibat dengue mampudiminimalisasi, dan tujuan berbareng untuk mencapai Nol Kematian Akibat Dengue pada tahun 2030 dapat tercapai.

Baca juga: Takeda komitmen dukung penanganan limfoma hodgkin di Indonesia

Pada kesempatan yang sama, Zaskia Adya Mecca, seorang figur publik yang juga merupakan ibu dari lima anak turut berbincang mengenai pentingnya pencegahan dengue.

Zaskia mengingatkan bahwa kebersihan rumah saja tidak cukup untuk mencegah penyebaran penyakit ini.

"Banyak yang berpikir bahwa jika rumah mereka bersih, mereka kondusif dari dengue. Padahal, kasus dengue sering ditemukan di rumah-rumah yang tampak rapi, bersih, dan terawat," ujar Zaskia.

Zaskia menjelaskan bahwa nyamuk Aedes Aegypti sebagai penyebab utama penyakit dengue, tidak memerlukan lingkungan yang kotor untuk berkembang.

Genangan air mini yang luput dari perhatian sudah cukup bagi mereka untuk bertelur.

Baca juga: Kemenkes penghargaan PT Takeda perangi DBD di Indonesia

"Itulah kenapa sekadar menjaga kebersihan saja tidak cukup. Kita mesti disiplin menerapkan 3M Plus setiap hari, lantaran nyamuk pembawa dengue mampuberkembang di tempat-tempat yang tidak kita duga," tambahnya.

Zaskia mengaku pernah menderita penyakit DBD beberapa kali selama hidupnya, apalagi buah hatinya juga pernah sakit yang sama.

Ia menyarankan untuk mempertimbangkan langkah-langkah tambahan yang dapat meningkatkan rasa aman, sehingga family mamputerhindar dari ancaman dengue.

"Semakin banyak upaya pencegahan yang kita lakukan, semakin mini kemungkinan kita dan family terkena dengue," ungkap Zaskia.

Baca juga: Takeda Mempercepat Akses Vaksin DBD Melalui Kemitraan Manufaktur 'Make in India' dengan Biological E.

Baca juga: Target nol kematian akibat DBD 2030, Kemenkes gaet Biofarma dan Takeda

Baca juga: Menkes penghargaan kerja sama dengan Takeda dalam pencegahan DBD


Editor: Albert Michael
Copyright © BERITAJA 2025








Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di Google News dan Whatsapp Channel!