Sri Mulyani Sebut Danantara Indonesia Bisa Berkolaborasi Dengan Ndb - Beritaja

3 minggu yang lalu

Bagaimana kontribusi NDB terhadap ekonomi dan pembangunan Indonesia sendiri. Kan kita juga punya Danantara, kelak mampu berkolaborasi

Jakarta (BERITAJA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan ada potensi kerja sama alias kerjasama antara Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Indonesia dan New Development Bank (NDB) sebagai bank pembangunan multilateral yang didirikan oleh negara-negara BRICS.

Hal itu disampaikan Menkeu Sri Mulyani usai pengumuman Presiden Prabowo Subianto atas keputusan Pemerintah Indonesia berasosiasi ke dalam bank pembangunan tersebut di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (25/3).

"Bagaimana kontribusi NDB terhadap ekonomi dan pembangunan Indonesia sendiri. Kan kita juga punya Danantara, kelak mampu bekerja-sama dan lain-lain," kata Sri Mulyani saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.

Sri Mulyani menjelaskan bahwa pemerintah sebelumnya telah mendiskusikan banyak pekerjaan teknis, termasuk dari syarat agar Indonesia masuk dalam keanggotaan NDB.

Pemerintah Indonesia memutuskan berasosiasi dalam NDB setelah Presiden NDB Dilma Vana Rousseff mengundang Indonesia untuk berasosiasi dalam keanggotaan bank tersebut, mengingat Indonesia juga telah resmi menjadi personil penuh BRICS pada awal tahun 2025.

BRICS merupakan aliansi blok ekonomi negara berkembang dengan keanggotaan yang terdiri atas Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan (South Africa/BRICS).

Indonesia menjadi personil baru setelah negara lainnya bergabung, seperti Iran, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Ethiopia, dan Mesir.

Menkeu mengatakan Presiden Dilma berupaya menarik Indonesia sebagai personil dengan kemungkinan kerja sama mengenai pembangunan di Indonesia.

Namun di sisi lain, kebijakan personil BRICS turut mencakup pengurangan dolar AS dalam transaksi jual beli dan kerja sama. Menanggapi perihal itu, Sri Mulyani menilai bakal meninjau terlebih dahulu.

"Nanti saya lihat, kelak ya, didiskusikan," kata Menkeu.