Ini menjadi salah satu upaya kami untuk mengentaskan rumah dengan kategori kumuh dan pengentasan kemiskinan ekstrem
Jakarta (BERITAJA.COM) - PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) bekerja sama dengan Pemkot Medan dan Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR melalui program kotaku (kota tanpa kumuh) merealisasikan pembangunan rumah layak huni (RLH) bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Kelurahan Tegal Sari Mandala II, Medan, Sumut.
Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo mengatakan program tersebut merupakan bagian dari penerapan peningkatan kualitas rumah di wilayah kumuh nan merupakan inisiatif strategis SMF.
"Ini menjadi salah satu upaya kami untuk mengentaskan rumah dengan kategori kumuh dan pengentasan kemiskinan ekstrem," ungkapnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat.
Program ini merupakan bentuk dari komitmen SMF sebagai special mission vehicle nan melaksanakan tujuan pembangunan berkepanjangan alias SDGs khususnya melalui penghapusan kemiskinan agar dapat mewujudkan pembangunan kota dan permukiman berkelanjutan.
Peresmian pembangunan rumah tersebut dilakukan Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution dan Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo, serta dihadiri jejeran pejabat dari Kementerian PUPR, Kementerian Keuangan, dan Pemerintah Kota Medan, pada Kamis (9/3/2023).
Melalui program ini, SMF mengalirkan support biaya hibah sebesar Rp1,5 miliar dengan menggunakan anggaran tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) nan disalurkan melalui badan keswadayaan masyarakat (BKM).
Kota Medan dipilih sebagai corak support SMF pada pemerataan pembangunan di Indonesia, khususnya di sektor perumahan di wilayah barat Indonesia.
Selain itu, Medan merupakan pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat dengan keberadaan Pelabuhan Belawan dan Bandar Udara Internasional Kualanamu nan merupakan airport terbesar kedua di Indonesia.
Ananta berambisi rumah layak huni nan telah dibangun di Kelurahan Tegalsari Mandala II dapat memberikan akibat positif baik dari sisi sosial dan ekonomi kepada masyarakat.
Masyarakat juga diharapkan dapat menjaga dan merawat rumah tersebut agar dapat memberikan faedah dalam jangka panjang.
"Sebagai BUMN di bawah Kementerian Keuangan, salah satu tugas kami adalah membantu pendanaan prasarana perumahan dan membantu masyarakat untuk mendapatkan rumah layak huni. Sumber biaya SMF berasal dari APBN dan pasar modal, dan program kotaku ini merupakan program jangka panjang nan kami lakukan dari Sabang sampai Merauke," imbuhnya.
Sepanjang 2022, SMF dan Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR telah merenovasi 147 rumah tidak layak huni dengan anggaran mencapai Rp10,4 miliar di lima letak ialah di Belu, Nusa Tenggara Timur; Surakarta, Jawa Tengah; Cirebon, Jawa Barat; Mataram, Nusa Tenggara Barat; dan Medan, Sumatera Utara.
Adapun sejak 2019, perseroan telah merealisasikan program peningkatan kualitas rumah di wilayah kumuh sebanyak 373 rumah di 16 letak dengan serapan anggaran mencapai Rp27,6 miliar.
Berita lain dengan Judul: SMF piloting skema RTO penuhi kebutuhan perumahan masyarakat
Berita lain dengan Judul: SMF salurkan pembiayaan untuk pembangunan 152 homestay sampai 2022
Berita lain dengan Judul: SMF telah membiayai 1,5 juta debitur KPR sampai 2022
Kelik Dewanto
COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023