Situbondo Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi - Beritaja
Situbondo (BERITAJA) - Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi sebagai upaya penanganan musibah alam yang terjadi di wilayah setempat.
Pelaksana tugas (Plt) Bupati Situbondo Nyai Khoirani di Situbondo, Kamis, mengemukakan bahwa Surat Keputusan Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi (banjir, banjir bandang, angin kencang, longsor, dan lainnya) krusial untuk menangani musibah alam di Situbondo yang terjadi sejak tiga hari ini.
"SK penetapan status tanggap darurat musibah hidrometeorologi sudah saya tandatangani pada Rabu (5/2), berasas laporan kejadian musibah alam," ujarnya.
Baca juga: Puluhan rumah di wilayah barat Situbondo terendam banjir
Baca juga: Dua desa di Situbondo diterjang banjir bandang
Dengan penetapan status tanggap musibah hidrometeorologi ini, kata Nyai Khoirani, pemerintah wilayah dengan organisasi perangkat wilayah (OPD) mengenai dapat melakukan penanganan musibah mulai pemindahan hingga pemulihan prasarana akibat musibah alam.
Selain itu, lanjutnya, SK tanggap darurat musibah hidrometeorologi ini menjadi dasar OPD mengenai melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat untuk mendapatkan support dan support penanganan musibah alam.
"Kalau dari pemerintah wilayah sudah mendirikan dapur umum di instansi kecamatan yang wilayahnya terakibat musibah banjir, banjir bandang maupun longsor," tutur Nyai Khoirani.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Situbondo Sruwi Hartanto mengaku SK tanggap darurat musibah hidrometeorologi juga menjadi dasar utama untuk pengajuan penggunaan biaya shopping tak terduga alias BTT.
"Pemkab Situbondo juga menerima support logistik dari BPBD Provinsi Jawa Timur dan BNPB, berupa paket sembako, terpal, matras, tikar, pakaian, serta kebutuhan harian ada cangkul, sekrop, dan sebagainya," katanya.
BPBD Kabupaten Situbondo mencatat sekitar 1.280 rumah penduduk terakibat musibah alam banjir di tiga kecamatan selama Senin (3/2) hingga Rabu.
Pada Senin (3/2) malam banjir bandang menerjang ratusan rumah penduduk di Desa Tambak Ukir dan Desa Kendit (Kecamatan Kendit).
Di Desa Tambak Ukir ada seratusan terakibat banjir bandang, sekitar 20 rumah diantaranya rusak total, sedangkan terakibat lainnya rusak ringan hingga rusak berat.
Pada waktu bersamaan, di Desa Melandingan Kulon dan Desa Sumberpinang (Kecamatan Melandingan) banjir luapan air sungai juga merendam sekitar 700 rumah warga.
Baca juga: BPBD Situbondo: 1.280 rumah penduduk terakibat banjir selama tiga hari
Baca juga: Jembatan antar-dusun di Situbondo terputus ratusan KK terisolasi
Cuaca ekstrem hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang juga menyebabkan belasan pohon tumbang tersebar di beragam wilayah di Situbondo.
Pada Selasa (4/2), telah dilaporkan tanah longsor di Desa Patemon, Kecamatan Bungatan, dan material longsor menutup akses antar-dusun di desa itu.
Selain itu, banjir bandang juga mengakibatkan jembatan yang menjadi akses utama di Dusun Ngabinan, Desa Patemon, terputus dan sekitar 250 kepala family di dusun itu terisolasi.
Bencana alam banjir, banjir bandang dan angin kencang selama tiga hari ini, selain merusak rumah penduduk dan akomodasi umum serta infrastruktur, ratusan hektare tanaman padi juga terakibat, dan puluhan ternak sapi, domba, kambing hanyut terseret banjir.
Editor: Dedy
Copyright © BERITAJA 2025
anda berada diakhir artikel berita dengan judul: