London (BERITAJA.COM) - Pasukan keamanan lokal di Transdniestria, wilayah Moldova nan dikuasai separatis nan disokong Moskow, pada Kamis menyatakan mereka telah menggagalkan upaya pembunuhan terhadap pemimpin wilayah tersebut, sebagaimana dilaporkan instansi buletin Rusia.
Otoritas Transdniestria mengakui wilayah mereka sebagai negara merdeka meski secara internasional wilayah tersebut diakui sebagai bagian Moldova. Sampai sekarang Rusia menempatkan pasukannya di wilayah separatis nan berbatasan dengan Ukraina itu.
Laporan tersebut menyatakan upaya pembunuhan tersebut dilancarkan oleh agensi intelijen Ukraina. Tidak jelas apakah ada bukti atas klaim tersebut.
"Kementerian keamanan negara telah menginformasikan sebuah tindakan pencegahan serangan teroris. Atas petunjuk Dinas Keamanan Ukraina, sebuah tindakan kejahatan terhadap beberapa pejabat telah direncanakan. Beberapa pelaku telah ditahan," demikian laporan TASS, mengutip pernyataan otoritas Transdniestria.
Sementara itu, ahli bicara Dinas Keamanan Ukraina mengatakan ketua lembaga tersebut sedang membahas persoalan tersebut dan bakal mengeluarkan pernyataan kemudian.
Transdniestria, wilayah dengan kebanyakan penutur bahasa Rusia di Moldova timur nan berbatasan langsung dengan Ukraina, menyatakan memisahkan diri dari Moldova pada 1990, setahun sebelum runtuhnya Uni Soviet.
Sebuah perang singkat antara Moldova, nan ketika itu baru merdeka, melawan kaum separatis Transdniestria sempat terjadi tahun 1992.
Februari lalu, Rusia menuduh Ukraina berencana menginvasi Transdniestria setelah melancarkan operasi bendera palsu (false flag) di wilayah tersebut. Ukraina dan Moldova menampik tuduhan Rusia itu.
Rusia juga menyatakan bahwa mereka bakal menganggap tindakan nan menakut-nakuti keberadaan tentara Rusia nan ditempatkan di Transdniestria sebagai serangan terhadap mereka sendiri.
Di bulan nan sama, Presiden Rusia Vladimir Putin turut mencabut dekret support Rusia kepada kedaulatan Moldova dalam penyelesaian masa depan wilayah Transdniestria nan disahkan tahun 2012.
Dekret nan telah dicabut itu mewajibkan Rusia mencari langkah menyelesaikan masalah separatisme di Moldova berasas prinsip menghormati kedaulatan dan integritas teritorial negara itu, dan status netral Republik Moldova dalam menentukan status unik untuk Transdniestria.
Sumber: Reuters
Berita lain dengan Judul: Putin cabut dekrit pengakuan Moldova berdaulat di Transdniestria
Berita lain dengan Judul: Kremlin sebut hubungannya dengan Moldova semakin tegang
Berita lain dengan Judul: Moskow tepis klaim bahwa Rusia timbulkan ancaman keamanan bagi Moldova
:
COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023