Sekjen Pbb Tolak "segala Bentuk Pembersihan Etnis" Di Gaza - Beritaja

Pada hakikatnya, penegakan hak-hak rakyat Palestina yang tidak dapat dicabut adalah tentang kewenangan rakyat Palestina untuk hidup sebagai manusia di tanah mereka sendiri, kata Guterres dalam sebuah pertemuan komite PBB.

"Kita telah menyaksikan bahwa realisasi hak-hak tersebut makin jauh dari jangkauan. Kita telah menyaksikan dehumanisasi dan demonisasi yang mengerikan dan sistematis terhadap seluruh rakyat," ujar Guterres dalam sambutannya pada rapat komite 2025 tentang penegakan hak-hak rakyat Palestina yang tidak dapat dicabut.

"Dalam mencari solusi, kita tidak boleh memperburuk masalah," Guterres memperingatkan. "Sangat krusial untuk tetap berpegang teguh pada landasan norma internasional. Sangat krusial untuk menghindari segala corak pembersihan etnis."

Pidato Guterres itu disampaikan sehari setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengusulkan agar penduduk Palestina direlokasi ke tempat lain, dan AS bakal mengambil alih serta mendapatkan "posisi kepemilikan jangka panjang" di wilayah kantong yang hancur akibat perang tersebut.

"Pertama, kita mesti terus mendorong gencatan senjata permanen dan pembebasan semua sandera tanpa penundaan," ujar Guterres. "Kita tidak boleh kembali ke kondisi yang menyebabkan kian banyak kematian dan kehancuran."

Menyoroti pentingnya solusi dua negara, sekjen PBB itu mengatakan, "Negara Palestina yang berdaulat dan hidup berdampingan secara tenteram dan kondusif dengan Israel merupakan satu-satunya solusi berkepanjangan bagi stabilitas Timur Tengah."

Guterres juga menyuarakan kekhawatirannya mengenai eskalasi situasi di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur. "Saya sangat cemas dengan meningkatnya kekerasan oleh pemukim Israel dan pelanggaran lainnya," ujar Guterres.

Sekjen PBB itu menekankan bahwa kekerasan mesti dihentikan, norma internasional mesti dihormati, dan akuntabilitas mesti terjamin.

Menegaskan kembali komitmen penuh PBB terhadap hak-hak rakyat Palestina yang tidak dapat dicabut, Guterres menyerukan kepada masyarakat internasional untuk berupaya menjaga persatuan, keterikatan, dan integritas wilayah Palestina yang diduduki, serta pemulihan dan rekonstruksi Gaza.

Sebelumnya, Trumpmengutarakan rencananya dalam sebuah konvensi pers campuran dengan kepala otoritas Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa, menyatakan bahwa AS bakal mengambil alih Gaza dan merelokasi penduduk Palestina. Rencana tersebut memicu penentangan dan kecaman dari kalangan luas.

Dalam bertemu pers pada Rabu siang waktu setempat, ketika ditanya apakah Guterres percaya rencana Trump merupakan pembersihan etnis, Juru Bicara Sekjen PBB Stephane Dujarric menjawab, "Setiap pemindahan paksa terhadap rakyat sama saja dengan pembersihan etnis."