Trending

Sejumlah anak muda ingin krisis iklim jadi topik kampanye Pemilu 2024 - BeritAja

Sedang Trending 1 tahun yang lalu

Jakarta (BERITAJA.COM) - Sejumlah muda-mudi nan tergabung dalam tindakan Global Climate Strike (GCS) menyerukan kepada pemerintah untuk memprioritaskan kedaruratan krisis suasana dalam agenda kampanye Pemilu 2024.

"Kami membujuk seluruh kaum muda untuk bisa bergerak berbareng mendorong dihadirkannya keadilan suasana nan sebenarnya di Indonesia," kata Koordinator Bidang Sosial dan Politik BEM Universitas Indonesia Taffi Hensan Kurniawan di Jakarta, Jumat.

Aksi Global Climate Strike itu didukung lebih dari 69 organisasi muda nan berasal dari beragam kota di Indonesia.

Mereka memandang krisis suasana bukan hanya gimik untuk menyenangkan anak muda, melainkan rumor nan kudu ada dalam setiap pembicaraan para politikus.

Berita lain dengan Judul: Pantau Gambut: Kerusakan gambut bisa hilangkan identitas penduduk lokal

Berita lain dengan Judul: KLHK perteguh komitmen mewujudkan pembangunan berkelanjutan

Isu krisis suasana tidak bisa dikotak-kotakan lantaran krisis suasana menyentuh seluruh sendi kehidupan, karena anak muda menjadi saksi dan sekaligus penentu siapa politikus nan bakal berpihak kepada masa depan mereka.

Global Climate Strike mempertanyakan komitmen politikus terhadap lingkungan dan krisis suasana mengingat ada banyak partai saat ini mencari bunyi dari anak muda. Bahkan, beberapa partai politik menjadikan anak muda sebagai calon legislatif.

Aktivis muda dari organisasi Jeda Untuk Iklim, Rafaela Xaviera mengatakan para pemilih muda selalu menjadi pasar nan didambakan politikus setiap Pemilu.

Ia berambisi tidak ada lagi pembicaraan maupun kebijakan nan menipu mengenai komitmen suasana agar tidak menimbulkan masalah baru di masa depan.

"Aksi anak muda dalam Global Climate Strike ini merupakan pernyataan tegas bahwa anak muda sekarang mengutamakan pengendalian krisis suasana nan setara demi masa depan kami nan kondusif dari bencana. Pemilu 2024 bakal menentukan nasib Indonesia selama lima sampai 10 tahun ke depan," kata Rafaela.

Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa para muda-mudi juga menolak dan memohon untuk menghentikan kampanye hijau tiruan dan gimik nan dilakukan banyak politisi partai hanya untuk membikin seakan memprioritaskan lingkungan dan generasi muda.

"Kami mau memastikan pengambil keputusan dan kebijakan melakukan tugasnya dan bertanggung jawab atas akibat kerusakan nan pernah generasi sebelumnya lakukan,” ucapnya.*

Berita lain dengan Judul: Anies: Warga Sunter Agung jadi percontohan untuk cegah perubahan iklim

Berita lain dengan Judul: Anies pastikan Jakarta menjadi bagian dari perbaikan suasana dunia



COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023







Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di
close