Saham-saham Asia jatuh pada perdagangan Selasa sore.....
Sydney (BERITAJA.COM) - Saham-saham Asia jatuh pada perdagangan Selasa sore, lantaran info perdagangan nan lemah membebani saham China, sementara penanammodal menunggu kesaksian Ketua Federal Reserve Jerome Powell di kemudian hari untuk petunjuk tentang langkah selanjutnya bank sentral pada suku bunga.
Data pada Selasa menunjukkan ekspor dan impor China turun tajam pada Januari-Februari, mencerminkan perlambatan ekonomi dunia dan permintaan domestik nan lemah.
Hal itu mendorong indeks Hang Seng Hong Kong berhujung 0,38 persen dan indeks saham unggulan China CSI 300 ditutup jatuh 1,46 persen, menghapus kenaikan awal.
Indeks MSCI untuk saham Asia-Pasifik di luar Jepang melemah 0,3 persen, meskipun indeks tersebut naik 2,9 persen sejauh bulan ini.
Di luar China, konsentrasi penanammodal tetap pada prospek suku kembang AS dan apa nan mungkin dikatakan Powell.
"Kurs AS tetap menjadi pendorong nomor satu untuk area Asia sejauh menyangkut keahlian absolut," kata Dan Fineman, Co-Head Analis Ekuitas APAC Credit Suisse kepada Reuters.
"China dengan dua sesinya krusial tetapi suku kembang bakal lebih krusial daripada apa nan terjadi di sini di Asia," katanya merujuk pada Kongres Rakyat Nasional China nan sedang berjalan di Beijing.
Imbal hasil obligasi Pemerintah AS 10-tahun mencapai 3,9578 persen, dibandingkan dengan penutupan AS sebesar 3,983 persen sehari sebelumnya.
Imbal hasil dua tahun, nan naik seiring ekspektasi pedagang bakal suku kembang biaya Fed nan lebih tinggi, menyentuh 4,88 persen dibandingkan dengan penutupan AS sebesar 4,894 persen.
Dengan konsentrasi pada kebijakan moneter, indeks S&P/ASX 200 Australia berhujung 0,49 persen lebih tinggi, membalikkan penurunan awal setelah bank sentral meningkatkan suku bunga, seperti nan diharapkan, tetapi meredam pandangan hawkish-nya, nan dianggap penanammodal sebagai tanda berakhirnya siklus pengetatan kebijakan. Hal itu mendorong dolar Australia ke level terendah lebih dari dua bulan di 0,6690 persen
Indeks saham Nikkei Jepang berhujung naik 0,25 persen.
Pada awal perdagangan Eropa, pan-region Euro Stoxx 50 berjangka naik 0,12 persen, DAX berjangka Jerman naik 0,11 persen pada dan FTSE berjangka 0,23 persen lebih tinggi. Saham berjangka AS, e-mini S&P 500 naik 0,19 persen menjadi 4.060.
Ketua Fed Powell bakal menyampaikan kesaksian separuh tahunannya di depan Kongres pada Selasa dan Rabu (8/3), nan bakal diawasi dengan ketat untuk petunjuk mengenai sejauh mana dan lama kebijakan moneter ketat Bank Sentral AS nan bermaksud untuk membatasi inflasi.
Pedagang berjangka memperkirakan probabilitas 76 persen Fed bakal meningkatkan suku kembang sebesar 25 pedoman poin pada pertemuan 21-22 Maret dan kemungkinan 24 persen untuk kenaikan 50 pedoman poin.
Laporan ketenagakerjaan AS Februari diharapkan pada Jumat (10/3), dan setiap pelunakan di pasar pekerjaan nan kuat bakal dilihat sebagai tanda bahwa kenaikan suku kembang Fed mempunyai pengaruh nan diinginkan.
"Dalam beberapa hari ke depan, kesaksian kongres bakal menjadi krusial bagi pasar. Investor telah menilai kembali apa nan menurut mereka bakal dilakukan Fed dengan suku kembang pada Maret dan memasuki kuartal kedua," kata Tai Hui, Kepala Strategi Pasar Asia JPMorgan Asset Management.
Kepala Eksekutif Bank of America Brian Moynihan pada Selasa mengatakan pada KTT upaya Sydney bahwa bank memperkirakan ekonomi AS bakal mencapai resesi teknis akhir tahun ini sebelum bank sentral mulai memangkas suku kembang pada 2024.
"Ini adalah resesi nan sangat mini dalam skema. Saya tidak berpikir Anda bakal memandang resesi nan dalam," katanya pula.
"Dalam pandangan kami itu didasarkan pada sisi korporasi alias sisi komersial nan melambat, bukan sisi konsumen nan melambat," kata dia.
Berita lain dengan Judul: Saham Asia dibuka menguat, obligasi tunggu prospek suku kembang AS
Berita lain dengan Judul: Saham Asia dibuka stabil lantaran penanammodal tunggu kesaksian ketua Fed
:
Budisantoso Budiman
COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023