Rusia Tegas Bantah Isu Bangun Pangkalan Militer Di Indonesia - Beritaja

3 minggu yang lalu

Jakarta (BERITAJA) - Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia Sergei Tolchenov menegaskan bahwa kerja sama bilateral di bagian pertahanan dan militer bakal mematuhi ketentuan pemerintah Indonesia, sehingga tidak mungkin bakal ada pembinaan pangkalan militer Rusia di wilayah RI.

“Jika undang-undang Indonesia tidak mengizinkan adanya pangkalan militer asing di wilayah Indonesia, kerja sama kita tentu tak bakal mengarah ke sana,” kata Dubes Tolchenov dalam jumpa media di Jakarta, Senin.

“Karena itu, tentu saja tak bakal ada pangkalan angkatan udara, angkatan laut, alias angkatan darat Rusia dalam corak apa pun di Indonesia,” kata Tolchenov, sembari menambahkan bahwa pendapat tersebut merupakan “suatu buahpikiran yang gila”.

Ia menjelaskan bahwa pada dasarnya, Rusia mau memperkuat kerja sama militer dengan Indonesia yang sudah terjalin sejak berpuluh-puluh tahun lampau dan telah terwujud dalam beragam corak kemitraan.

Tak sedikit perangkat militer dan alutsista buatan Rusia yang dipergunakan militer Indonesia, dan sudah beberapa kali kapal tempur Rusia berjamu ke Indonesia dalam rangka kerja sama pertahanan dalam tahun-tahun belakangan.

Tolchenov pun meyakini bahwa kerja sama militer dan pertahanan merupakan salah satu aspek integral dalam hubungan bilateral antara Rusia dengan Indonesia.

“Setelah beberapa dasawarsa berlalu, kami punya sejarah yang begitu panjang perihal kerja sama kami dengan militer Indonesia,” ucap Tolchenov, menambahkan.

Namun, kerja sama militer Rusia dengan Indonesia tentu ada batasannya, ialah pada peraturan negara mitra. “Kerja sama kami dengan negara lain tak hanya mematuhi norma internasional, namun juga peraturan nasional mitra,” ucap Dubes Rusia, menegaskan.

Sebuah pemberitaan media internasional sebelumnya menyebut bahwa Federasi Rusia mengusulkan kepada pemerintah Indonesia untuk menjadikan Lanud Manuhua di Pulau Biak, Papua, sebagai letak pangkalan bagi pesawat-pesawat militer Rusia.

Menurut laporan media tersebut, permintaan itu disampaikan setelah pertemuan antara Menteri Pertahanan RI dan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia pada Februari 2025, dengan maksud menempatkan pesawat-pesawat jarak jauh milik Russian Aerospace Forces (VKS) di Lanud Manuhua yang berbagi landasan pacu dengan Bandara ns Kaisiepo.

Isu permintaan pemanfaatan akomodasi RI untuk pangkalan militer asing seperti yang diwartakan buletin asing tersebut telah dibantah keras baik oleh Kementerian Luar Negeri RI maupun Kementerian Pertahanan RI.