Rupiah menurun dipicu sentimen risk off di pasar - BeritAja

Sedang Trending 8 bulan yang lalu
beritaja.com

Sentimen di pasar juga condong risk off, dengan penanammodal wait and see (menunggu dan mencermati) menjelang testimoni dua hari Ketua The Fed Powell di depan dewan,".

Jakarta (BERITAJA.COM) - Nilai tukar (kurs) rupiah nan ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal perdagangan Selasa menurun dipicu oleh sentimen risk off di pasar.

Rupiah pada Selasa pagi dibuka tergelincir 50 poin alias 0,33 persen ke posisi Rp15.345 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.295 per dolar AS.

"Sentimen di pasar juga condong risk off, dengan penanammodal wait and see (menunggu dan mencermati) menjelang testimoni dua hari Ketua The Fed Powell di depan dewan," kata analis DCFX Futures Lukman Leong saat dihubungi BERITAJA.COM di Jakarta, Selasa.

Berita lain dengan Judul: Rupiah menguat di tengah pasar nantikan rilis info tenaga kerja AS

Sentimen risk off menunjukkan penanammodal menghindari alias melepas asset dan mata duit berisiko, sehingga rupiah bakal dilepas investor.

Kesaksian Ketua Bank Sentral Amerika Serikat (AS) alias The Fed Jerome Powell di depan Kongres pada Selasa dan Rabu (8/3/2023) sebagian besar bakal menentukan pergerakan pasar mata duit minggu ini, dengan laporan pekerjaan Februari nan bakal dirilis pada Jumat (10/3/2023) juga sangat ditunggu.

Setelah memberikan kenaikan jumbo tahun lalu, The Fed meningkatkan suku kembang sebesar 25 pedoman poin pada dua pertemuan terakhirnya, tetapi info ekonomi nan handal sepanjang Februari memicu kekhawatiran bank sentral bakal kembali meningkatkan suku kembang besar-besaran.

Kenaikan suku kembang AS di masa depan juga kemungkinan bakal berjuntai pada apa nan diungkapkan oleh laporan penggajian Februari pada Jumat (10/3/2023), diikuti oleh laporan inflasi Februari nan bakal dirilis minggu depan.

Selain itu, Lukman mengatakan potensi pelemahan rupiah terhadap dolar AS juga dipengaruhi oleh imbal hasil obligasi AS nan meningkat. Imbal hasil obligasi AS tenor dua tahun berada di 4,895 persen, sedangkan tenor 10 tahun berada di 3,968 persen.

Berita lain dengan Judul: Rupiah merosot seiring penantian laporan tingkat pengangguran di AS

Dari domestik, penanammodal menantikan info persediaan devisa Indonesia nan diperkirakan bakal naik sedikit.

Lukman memproyeksikan rupiah berkesempatan bergerak di kisaran Rp15.250 per dolar AS sampai dengan Rp15.350 per dolar AS.

Pada Senin (6/3) rupiah ditutup naik 16 poin alias 0,10 persen ke posisi Rp15.295 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.311 per dolar AS.

Martha Herlinawati Simanjuntak

COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023





Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di Google News




Ikuti Media Sosial Kami
Affiliate: Life Health / Inforia / Blogkoopedia
close