Trending

Rupiah melemah di tengah pasar nantikan kesaksian Powell - BeritAja

Sedang Trending 1 tahun yang lalu

Rupiah hari ini diperkirakan diperdagangkan melemah terhadap dolar AS seiring dengan tindakan wait and see (menunggu dan mencermati) pelaku pasar pada info tenaga kerja dan testimoni The Fed di Kongres besok

Jakarta (BERITAJA.COM) - Nilai tukar (kurs) rupiah nan ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir perdagangan Selasa melemah di tengah pasar menantikan kesaksian Ketua Bank Sentral Amerika Serikat (AS) alias The Fed Jerome Powell terutama mengenai petunjuk kebijakan suku kembang referensi AS.

Rupiah pada Selasa ditutup menurun 72 poin alias 0,47 persen ke posisi Rp15.367 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.295 per dolar AS.

"Rupiah hari ini diperkirakan diperdagangkan melemah terhadap dolar AS seiring dengan tindakan wait and see (menunggu dan mencermati) pelaku pasar pada info tenaga kerja dan testimoni The Fed di Kongres besok," kata analis Bank Woori Saudara Rully Nova saat dihubungi BERITAJA.COM di Jakarta, Selasa.

Ketua The Fed Jerome Powell Powell bakal menyampaikan kesaksian separuh tahunannya di depan Kongres pada Selasa dan Rabu (8/3), nan bakal diawasi dengan ketat untuk petunjuk mengenai sejauh mana dan lama kebijakan moneter ketat Bank Sentral AS nan bermaksud untuk membatasi inflasi.

Pedagang berjangka memperkirakan probabilitas 76 persen The Fed bakal meningkatkan suku kembang sebesar 25 pedoman poin pada pertemuan 21-22 Maret dan kemungkinan 24 persen untuk kenaikan 50 pedoman poin.

"Pelaku pasar memperkirakan The Fed tetap bakal hawkish terhadap kebijakan moneternya dengan kembali meningkatkan suku kembang 25 bps pada pertemuan di akhir Maret nanti," ujar Rully.

Selain itu, laporan ketenagakerjaan AS Februari diharapkan pada Jumat (10/3) dan setiap pelunakan di pasar pekerjaan nan kuat bakal dilihat sebagai tanda bahwa kenaikan suku kembang Fed mempunyai pengaruh nan diinginkan.

Sementara dari dalam negeri, info persediaan devisa Indonesia tetap pada tren peningkatan namun belum bisa menahan pelemahan rupiah.

Cadangan devisa pada Februari 2023 mencapai 140,3 miliar dolar AS, meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Januari 2023 sebesar 139,4 miliar dolar AS.

Peningkatan posisi persediaan devisa pada Februari 2023 antara lain dipengaruhi oleh penerimaan pajak serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah.

Rupiah pada pagi hari dibuka merosot ke posisi Rp15.345 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp15.344 per dolar AS hingga Rp15.369 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa tergelincir ke posisi Rp15.359 per dolar AS dibandingkan posisi sebelumnya Rp15.301 per dolar AS.

Berita lain dengan Judul: Rupiah melemah di tengah penantian pasar atas hasil revisi PP DHE

Berita lain dengan Judul: Rupiah melemah setelah info klaim pengangguran AS lebih rendah

Berita lain dengan Judul: Rupiah melemah dipicu indikasi bakal kenaikan inflasi di AS

Martha Herlinawati Simanjuntak

COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023







Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di
close