Surabaya (BERITAJA.COM) - Sebanyak 5.000 kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengikuti Senam Indonesia Cinta Tanah Air (Sicita) di Tugu Pahlawan, Kota Surabaya, Jawa Timur, Minggu.
"Apakah semuanya siap untuk memenangkan hati rakyat?," kata Pelaksana Harian (Plh) Ketua DPD PDIP Jatim Budi Sulistyono saat membakar semangat para kader Banteng Surabaya nan ikut senam Sicita.
Suasana di Tugu Pahlawan nan merupakan ikon Kota Pahlawan itu begitu semarak, memerah dengan kehadiran ribuan kader Banteng. Hadir Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Wakil Wali Kota Armuji, Plh Ketua DPD PDIP Jatim Budi Sulistyono dan Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya Adi Sutarwijono beserta jajaran.
Budi Sulistyono nan berkawan disapa Kanang itu meminta seluruh kader untuk terus antusias turun ke masyarakat, bahu-membahu berbareng rakyat dalam segala suasana, baik suka maupun duka. Hanya dengan kebersamaan berbareng rakyat itulah, kata dia, PDIP bisa menang tiga kali berturut-turut namalain hattrick pada 2024.
"Ayo songsong kemenangan 2024 dengan kerja nyata untuk rakyat. Apakah semuanya siap?" kata Kanang disambut pekik "siap" dari ribuan kader nan hadir. Suara pekik merdeka kemudian bersahutan, menggema dari sudut-sudut lapangan Tugu Pahlawan nan seluas 1,3 hektare.
Ketua DPC PDIP Surabaya Adi Sutarwijono mengatakan, program senam berbareng merupakan bentuk semangat seluruh kader PDIP Surabaya untuk menggalakkan hidup sehat di kalangan warga.
"Senam Sicita selama ini sudah dimainkan di kampung-kampung oleh para kader PDI Perjuangan dan ribuan golongan senam se-Surabaya. Ini corak tanggung jawab PDI Perjuangan dalam membujuk publik untuk hidup sehat, di samping tentu kami kawal kebijakan pelayanan kesehatan nan lebih baik bagi warga," ujar Adi.
Adi mengatakan, Tugu Pahlawan dipilih sebagai letak senam Sicita berbareng lantaran sebagai simbol semangat gotong royong arek-arek Suroboyo dalam menghadapi beragam tantangan, termasuk saat itu melawan penjajah.
Di Tugu Pahlawan terdapat lengkungan-lengkungan 10 lengkungan dengan 11 ruas. Angka-angka itu berarti tanggal 10, bulan 11; waktu nan begitu berhistoris saat peperangan kota berjalan sengit pada 10 November 1945.
"Maka di Tugu Pahlawan hari ini kami bermufakat untuk mengobarkan semangat melawan kemiskinan, semangat hidup sehat, semangat berdikari secara ekonomi, nan menjadi komitmen berbareng seluruh kader PDI Perjuangan, termasuk Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Wawali Armuji," ujar Adi nan juga ketua DPRD Surabaya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menuturkan, senam Sicita adalah komitmen PDI Perjuangan dalam meningkatkan kesehatan dan keguyuban masyarakat. Senam ini memadukan koreografi mobilitas nan rampak sekaligus lagu-lagu nasionalisme pengobar semangat kebangsaan.
"Sicita ini berkarakter universal, sumbangan PDI Perjuangan untuk bangsa. Maka di Surabaya Senam Sicita terus digalakkan dari kampung ke kampung," ujar Eri.
Program senam Sicita masal ini juga turut menggerakkan ekonomi warga. Ratusan pedagang menyemut di Tugu Pahlawan, menjajakan bakso, tempe, es teh, lontong balap, dan beragam makanan tradisional.
Tak hanya itu, ratusan lyn alias pikulan kota juga mendapat akibat positifnya. Ratusan lyn disewa oleh para kader dari 31 kecamatan se-Surabaya.
Berita lain dengan Judul: PPP jawab kemungkinan koalisi dengan PDIP
Berita lain dengan Judul: Pengamat: Peluang koalisi PDIP-KIR-KIB semakin terbuka hadapi Pilpres
COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023