Pangkalpinang (BERITAJA.COM) - PT Timah Tbk bekerja-sama dengan Animal Lovers of Bangka Island (Alobi) Foundation melestarikan satwa terancam punah di Kampoeng Reklamasi Air Jangkang Bangka, sebagai berkomitmen perusahaan melakukan pengelolaan lingkungan nan berkelanjutan.
"PT Timah mendukung penuh dalam merehabilitasi satwa nan dilindungi untuk menjaga kelestarian satwa liar," kata Kepala Hubungan Masyarakat Perusahaan PT Timah Tbk Anggi Sihaan di Pangkalpinang, Sabtu.
Ia mengatakan satwa mempunyai peran krusial untuk menjaga ekosistem suatu area agar tetap terjaga. Untuk itu, pihaknya bekerja-sama dengan Alobi Foundation dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatra Selatan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI (BKSDA Sumsel KLHK) melakukan rehabilitasi satwa di Pusat Penyelematan Satwa (PPS) Alobi di Kampoeng Reklamasi Air Jangkang.
"Kampoeng Reklamasi Air Jangkang merupakan area jejak tambang nan dikelola PT Timah Tbk menjadi area agrowisata nan mengusung konsep edu eco tourism," ujarnya.
Berita lain dengan Judul: PT Timah bangun rehabilitasi satwa laut di Bukit AKHLAK Bangka
Berita lain dengan Judul: PT Timah - Alobi Babel lepasliarkan 400 satwa langka
Manajer PPS Alobi Endi R Yusuf menceritakan, satwa nan direhabilitasi di PPS Alobi merupakan satwa hasil sitaan negara dan korban bentrok dengan masyarakat dan satwa hasil translokasi dari PPS lainnya.
Saat ini ada 134 satwa nan sedang direhabilitasi di PPS Alobi, beberapa jenis satwa nan direhabilitasi seperti primata, aves, mamalia, dan reptil. Satwa nan dominan direhabilitasi seperti buaya, burung dan satwa endemik Bangka Belitung seperti mentilin, binturong, rusa sambar, kukang, dan kijang.
Rehabilitasi satwa nan dilakukan di PPS Alobi ini merupakan upaya
mengembalikan hatikecil liar para satwa, sekaligus kesiapan bentuk dan lingkungannya. Sehingga saat dilepasliarkan nanti, para satwa bisa memperkuat hidup dan berkedudukan membangun ekosistem sebagaimana mestinya.
"Dengan rehabilitasi ini kita berupaya untuk mengembalikan hatikecil liar, lantaran ini lebih susah daripada menjinakkan. Selan tidak mudah juga memerlukan biaya nan tidak sedikit," kata Endi.
Setelah direhabilatasi, para satwa nan dinilai telah siap bakal dilepasliarkan ke habitatnya. Dengan begini diharapkan bakal dapat menjaga populasi satwa liar nan dilindungi dan juga menambah populasi.
Endi mengpenghargaan komitmen PT Timah Tbk sebagai perusahaan tambang nan telah konsisten menjaga kelestarian satwa.
Menurutnya, reklamasi memang bukan hanya sekadar menanam pohon. Untuk memulihkan ekosistem memerlukan peran satwa.
"PT Timah Tbk peduli dengan pelestarian satwa, mengembalikan ekosistem di lahan reklamasi secara berjenjang kudu dipenghargaan dan bisa menjadi contoh bagi perusahaan lainnya," ucapnya.
Dalam peringatan, Hari Satwa Liar Sedunia pada 3 Maret 2023 ini, Endi membujuk semua kalangan untuk tidak melakukan perburuan liar maupun perdagangan satwa. Karena kediaman terbaik satwa adalah di alam.
"Stop perburuan dan penangkapan satwa liar, lantaran satwa liar punya kegunaan untuk menjaga ekosistem," tambahnya.
Berita lain dengan Judul: PT Timah - BKSDA Sumsel lepasliarkan delapan satwa langka
Berita lain dengan Judul: PT Timah konsisten selamatkan satwa untuk keseimbangan ekosistem
Aprionis
Zita Meirina
COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023