Trending

Profil Tom Lembong, Mantan Mendag Tersangka Korupsi Impor Gula - Beritaja

Trending 1 month ago

Jakarta (BERITAJA) - Kejaksaan Agung menetapkan Thomas Trikasih Lembong (TTL) alias Tom Lembong sebagai tersangka perkara dugaan tindak pidana korupsi aktivitas importasi gula periode 2015-2023 di Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Tom Lembong yang sebelumnya menduduki kedudukan sebagai Menteri Perdagangan pada 2015-2016, terlibat dalam perizinan impor gula yang disinyalir merugikan negara, berbareng dengan Direktur Pengembangan Bisnis PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) periode 2015-2016, yang berinisial CS.

Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung Abdul Qohar dalam konvensi pers di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, Selasa malam, menjelaskan bahwa keterlibatan Tom Lembong dimulai ketika pada tanggal 12 Mei 2015 selaku Menteri Perdagangan pada saat itu memberikan izin persetujuan impor gula.

“Saudara TTL memberikan izin persetujuan impor gula kristal mentah sebanyak 105.000 ton kepada PT. AP yang kemudian gula kristal mentah tersebut diolah menjadi gula kristal putih,” ujar Abdul Qohar.

Pemberian izin ini dinilai tidak sesuai dengan rekomendasi rapat koordinasi antarkementerian menyimpulkan bahwa Indonesia mengalami surplus gula sehingga tidak memerlukan impor gula.

Atas perbuatan keduanya, negara dirugikan sekitar Rp400 miliar.

Politikus dan ekonom

Tom Lembong dikenal sebagai seorang politikus dan ahli ekonomi di tanah air. Pria kelahiran Jakarta 4 Maret 1971 itu, pernah menduduki beberapa bangku menteri pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dia pernah menjabat Menteri Perdagangan (Mendag) dari 12 Agustus 2015 hingga 27 Juli 2016 dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sejak 27 Juli 2016 hingga 23 Oktober 2019.

Tom Lembong mempunyai latar belakang pendidikan lulusan Bachelor of Arts di bagian Arsitektur dan Desain Perkotaan di Harvard University, Amerika Serikat pada tahun 1994.

Tom mengawali kariernya pada tahun 1995 dengan bekerja di Divisi Ekuitas Morgan Stanley, Singapura. Kemudian, dia bekerja sebagai bankir investasi di Deutsche Securities Indonesia tahun 1999-2000.

Pada 2000-2002, Tom Lembong dipercaya ikut merestrukturisasi perbankan nasional melalui Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) sebagai kepala bagian dan wakil presiden senior. Sejak saat itu, kariernya di bagian finansial dan ekonomi pun semakin menonjol.

Dia juga pernah bekerja di Farindo Investments dari 2002-2005. Setahun setelahnya, Tom menjadi salah satu pendiri dan chief executive officer di sebuah perusahaan ekuitas swasta berjulukan Quvat Management yang berada di Singapura. Pada 2012-2014, dia juga menjadi presiden komisaris PT Graha Layar Prima Tbk (BlitzMegaplex).

Dalam pemerintahan, pada 2013 dia dipercaya sebagai penasihat ekonomi dan penulis pidato untuk Gubernur DKI Jakarta saat itu, Joko Widodo alias Jokowi. Posisi ini dipertahankan sepanjang masa kedudukan pertama Jokowi sebagai Presiden Indonesia.

Setelah meninggalkan pemerintahan, Tom mendirikan Consilience Policy Institute yang secara resmi beraksi di Singapura.

Hubungan Tom Lembong dengan Anies Baswedan mulai terlihat pada 2021, dia dipercaya sebagai Ketua Dewan PT Jaya Ancol oleh Anies yang saat itu tetap menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Pada Pilpres 2024, Tom Lembong menjadi Co-Captain Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Tim AMIN).

Baca juga: Terpopuler, Suswono dilaporkan hingga Tom Lembong jadi tersangka

Baca juga: Hukum kemarin, Tom Lembong tersangka hingga permohonan PK Jessica Wongso

Baca juga: Kejagung beberkan kasus korupsi impor gula yang jerat Tom Lembong


Editor: Mahfud
Copyright © BERITAJA 2024







Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di