Trending

Produser Dan Sutradara Ungkap Tantangan Produksi Film "perang Kota" - Beritaja

Sedang Trending 3 minggu yang lalu

Jakarta (BERITAJA) - Produser Rama Adi mengatakan tantangan di kembali produksi movie terbarunya berbareng sutradara Mouly Surya berjudul "Perang Kota" yang melibatkan kerjasama beragam negara.

Film itu sempat tertunda produksinya saat pandemi COVID-19, namun pada tahun 2025 mampu tayang di bioskop Indonesia mulai 30 April.

"Proses produksi movie "Perang Kota" dimulai sekitar tahun 2018/2019. Kami sangat antusias dengan proyek ini hingga datang pandemi COVID-19 menyebabkan penundaan yang cukup lama. Namun, berkah pengalaman mengikuti beragam pagelaran movie sebelumnya, kami sukses mengusulkan permohonan support pendanaan ke beragam platform," ujar Rama saat aktivitas jumpa pers di area Menteng, Jakarta Pusat, Senin.

Baca juga: Film "Perang Kota" bakal jadi penutup pagelaran movie Rotterdam ke-54

Selain support pendanaan, Sutradara Mouly Surya menjelaskan bahwa movie tersebut telah dibawa ke beragam negara untuk memperoleh support penyelesaian pengaruh visual dan tata suara, guna mencapai kualitas movie yang optimal dan menghadirkan pengalaman menonton yang imersif bagi penonton.

"Efek visual dikerjakan oleh tim di Amerika Serikat, sedangkan tata suara dikerjakan di Prancis," kata Mouly.

Keunikan movie ini juga terletak pada rasio aspeknya, yang menggunakan format layar 4:3, berbeda dengan format layar umum movie layar lebar, ialah 16:9 alias 21:9.

Baca juga: Mouly Surya sajikan drama dalam kisah perjuangan di "Perang Kota"

Hal itu dilakukan lantaran argumen teknis dan juga idealis sang sutradara. Karena menurut Mouly, dia hendak menyajikan situasi gejolak di Jakarta era dulu (jadul), tahun 1946.

Menurut Mouly, format layar 4:3 terbilang cukup baginya untuk mengesankan sesuatu yang sederhana tapi juga secara teknis mendekatkan konsentrasi penonton pada tokoh-tokoh movie yang diadaptasi dari novel karya Mochtar Loebis yang berjudul "Jalan Tak Ada Ujung" itu, sesuai yang dia inginkan sebagai penulis skenario sekaligus sutradara filmnya.

Dalam movie itu, para pemerannya juga dituntut mampu berkata Belanda. Sebab movie "Perang Kota" bakal didistribusikan secara komersial di Belgia, Belanda, dan Luksemburg, selain di Indonesia. Untuk itu, Mouly mempertebal keahlian berkata para pemeran filmnya dengan langkah mengikutkan mereka dalam lokakarya.

Baca juga: "Perang Kota" dari Mouly Surya mulai produksi usai sempat tertunda

Selain itu, sejak awal Mouly mau melibatkan tokoh yang dekat dengan bahasa Belanda ialah Jerome Kurnia. Mouly mengatakan dia pernah memandang kefasihan Jerome berkata Belanda dalam movie "Bumi Manusia", dan dia langsung tertarik mengundangnya berasosiasi dalam movie "Perang Kota".

Mouly Surya dan Rama Adi optimistis movie itu disambut baik oleh penonton di Belanda, lantaran dekat dengan situasi di masa lampau yang berangkaian dengan silsilah orang-orang di negara tersebut.

"Saat menjadi movie penutup di Festival Film Internasional Rotterdam kemarin (Februari 2025, red), banyak penonton, terutama orang Belanda yang mempunyai hubungan dengan Indonesia, merasa sangat dekat dengan movie ini," kata Mouly.

Penayangan komersial movie "Perang Kota" di bioskop-bioskop Belgia, Belanda, dan Luksemburg bakal dimulai pada 17 April mendatang.

Baca juga: Film Mouly Surya dapat subsidi dari Prancis

Baca juga: Starvision turut produseri movie baru Mouly Surya "Perang Kota"


Editor: Hany
Copyright © BERITAJA 2025




anda berada diakhir artikel berita dengan judul:

"Produser Dan Sutradara Ungkap Tantangan Produksi Film "perang Kota" - Beritaja"






Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di Google News dan Whatsapp Channel!