Jakarta (BERITAJA) - Presidium Penyelamat Organisasi dan Muktamar Luar Biasa NU berkumpul di Kediri Jawa Timur, menggelar obrolan dan Bahtsul Masail untuk mencari sosok ideal Rais Aam dan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
"Forum silaturahim menyadari bahwa marwah NU, kehormatan, nilai diri, dan nama baik NU tidak berjuntai pada pengurusnya, dan sebaliknya, pengurus bertanggung jawab dan bertanggung jawab menjaga marwah NU," ujar Ketua Presidium PO & MLB NU Abdussalam Shohib dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Gus Salam mengatakan, kesadaran berbareng bahwa kebanggaan terhadap jamiah Nahdlatul Ulama tidak bergeser sedikitpun. Bangga dengan landasan teologis, filosofis, dan sosiologis NU yang kokoh.
Maka dari itu, katanya, kebesaran NU tidak identik dengan pengurusnya dan pengurus wajib diingatkan dan dinasihati jika bersikap dan bertindak di luar garis pemisah penyelenggaraan dan kepemimpinan jamiah.
"Ulama NU adalah pemegang petunjuk Allah atas hamba-Nya dengan orientasi ashlah -membangkitkan pemajuan- umat, negara, dan alam/lingkungan -ruang hidup umat-," kata dia.
Gus Salam juga mengatakan, pemimpin jamiah Nahldatul Ulama adalah mereka dengan sifat-sifat mulia, kepeloporan, teladan, dan orientasi suci/ikhlas, mewarisi kepemimpinan dan perjuangan nabi/rasul.
Ia mencontohkan Ketua Umum PBNU, kata Gus Salam, mulai dari Said Aqil Siroj, Hasyim Muzadi, dan Abdurrahman Wahid (Gus Dur), adalah sosok ustadz operator lapangan yang mengerti dan bergulat dengan realitas serta mempunyai kepintaran emosional dan sosial yang monumental.
Mereka bertiga juga dinilai memberi teladan silaturahim antarmasyayikh hingga dikenal sangat dekat dengan pondok pesantren dan nahdliyin arus bawah. Perbedaan pandangan dan kepentingan, tidak mengurangi sikap untuk tetap merangkul, akomodatif, dan menghormati.
"Dan bagi Gus Dur, tidak ada kawan-lawan yang tidak diperlakukan secara proporsional, sekeras apapun perbedaan dan pertentangannya. Sosok operator jamiah yang teduh, kapabel, dan berintegritas," kata dia.
Menurut Gus Salam, berbeda dengan pendahulunya, kehormatan, nilai diri, dan nama baik NU sekarang dipergunjingkan publik hingga pelosok di semua platform media.
Menurut dia, PBNU menciptakan arus bentrok yang memicu respon dan sikap minor kebanyakan, tidak hanya di luar, juga di dalam lingkungan NU.
Kinerja dan kepemimpinan PBNU dianggap penuh anomali dan inkonsistensi, terjadi banyak penyimpangan, ketidaknormalan, dan kelainan sifat bawaan bentuk dan jiwa jamiah.
"Forum Diskusi Publik berambisi pemimpin NU adalah figur-figur yang bagi kalangan bawah adalah panutan kharismatik yang teduh dan berwibawa. Bagi kalangan menengah adalah pembangkit perubahan lantaran kapabilitas dan kepemimpinannya," ujar dia.
"Dan bagi kalangan atas adalah inspirator dan pembimbing bagi kehidupan beragama, bermasyarakat, dan bernegara-bangsa, sekaligus penguat bagi aktivitas civil society," katanya.
syah
Editor: Mahfud
Copyright © BERITAJA 2025
Most Views:
- 100 Bahasa banjar Serta Artinya yang Sering digunakan Dalam Percakapan Sehari-hari - Beritaja
- Lengkap, 20 Pantun Bahasa Banjar dan Artinya Serta Makna Yang Terkandung
- Lengkap 10 Resep Soto Banjar Terlezat – Asli, Kuah Santan, Hingga Kuah Susu Khas Kalimantan Selatan
- Keunikan Budaya Adat Banjar dan Tradisi Turun Temurun yang Khas
- Asal Usul Suku Banjar dan Bahasa Yang Digunakan
- Amalan Cepat Kaya, Rejeki tak di Sangka -sangka dari Abah Guru Sekumpul dibaca tiap Hari Jumat
- 10 Tanda Baca dalam Alquran
- Lengkap A-Z, Rekomendasi Nama Nama Bayi Laki Laki Islami dan Artinya
- Lengkap! A-Z, Nama Nama Bayi Perempuan Islami dan Artinya
- Rekomendasi Tempat Wisata Terbaik di Kalimantan Selatan
- Prakiraan Cuaca Besok Pagi di Kalimantan Selatan,Banjarmasin,Banjarbaru dan Kabupaten Lainnya