Perencanaan nan dilakukan di Ponpes Al-Ittifaq betul-betul sangat baik dan bisa dijadikan role model.
Bandung (BERITAJA.COM) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut manajemen upaya Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Al-Ittifaq di Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat bisa ditiru oleh koperasi pada pondok pesantren (ponpes) lainnya dalam meningkatkan upaya pertanian.
Jokowi pun mengaku kaget sekaligus kagum dengan adanya koperasi berbasis pondok pesantren tersebut, nan bisa menggerakkan petani hingga bisa memenuhi permintaan pasar. Menurut Presiden, koperasi buatan Ponpes Al-Ittifaq itu mempunyai manajemen nan terencana.
"Perencanaan nan dilakukan di Ponpes Al-Ittifaq betul-betul sangat baik dan bisa dijadikan role model, bisa jadi model bisnis, tinggal difotokopi saja," kata Jokowi saat berbincang dengan petani dan pelaku koperasi di area Ponpes Al Ittifaq, Senin.
Ketika berdialog, sejumlah pelaku koperasi berbasis pondok pesantren lainnya menyampaikan keluhannya mengenai persoalan teknis nan dialami di wilayahnya.
Presiden kemudian memberi pengpetunjukan kepada Bank Indonesia dan Kementerian Koperasi dan UKM untuk mengatasi dan membantu para pelaku koperasi lainnya itu.
Namun di sisi lain, Presiden juga mengingatkan kepada para pelaku koperasi lainnya bahwa terkadang persoalan itu bukan hanya dari aspek permodalan saja, tetapi masalah manajemen juga krusial untuk diperhatikan.
"Uang berapa pun bisa dipinjam dari bank mana pun, tapi jika manajemen tidak bagus, bisa tutup," kata Presiden.
Ia pun menyarankan, bisa saja para pelaku koperasi berbasis pesantren lainnya itu menginduk terlebih dulu ke Kopontren Al-Ittifaq. Karena, kata Jokowi, koperasi pesantren itu merupakan contoh nan baik layak untuk dipelajari.
"Nanti jika bisa lepas, bisa suplai sendiri ke Lulu (hypermarket), bisa suplai sendiri ke supermarket nan lain, tapi nan namanya menginduk dulu itu penting," kata Jokowi pula.
Dirut Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) Supomo mengatakan Kopontren Al-Ittifaq mendapatkan pembiayaan biaya bergulir dengan prinsip syariah sebesar Rp18,3 miliar sejak tahun 2020.
Supomo menjelaskan Kopontren Al-Ittifaq saat ini telah menjalankan ekosistem rantai pasok pangan berbasis koperasi nan mempunyai nilai tambah mulai dari produksi, distribusi, hingga pemasaran.
Menurutnya, Kopontren Al-Ittifaq didukung dengan rantai pasok pangan produk pertanian dari 37 pondok pesantren di Jawa Barat. Selain itu, ada juga 26 pondok pesantren di Lampung, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur nan memasok produk pertanian ke Kopontren Al-Ittifaq.
Dari pasokan-pasokan itu, menurutnya, ada 126 varietas komoditas unggulan nan dihasilkan dan didistribusikan kepada pasar modern, industri horeca (hotel, restoran, dan catering), secara daring maupun luring.
"Melalui kerjasama nan baik antara koperasi dan petani, maka bakal tercipta kemandirian petani dalam mengelola upaya mereka dan meningkatkan pendapatan mereka. Hal ini tentu saja bakal berakibat positif terhadap perekonomian nasional dan kesejahteraan masyarakat," kata Supomo.
Berita lain dengan Judul: Kemenag buka pengajuan support inkubasi upaya pesantren
Berita lain dengan Judul: Teten: Bisnis pesantren dapat jadi tulang punggung ekonomi syariah RI
Budisantoso Budiman
COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023