Sragen (BERITAJA.COM) - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Sentra Penggilingan Padi Modern alias Modern Rice Milling Plant (MRMP) milik Perum Bulog di Desa Karangmalang Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Sabtu.
Presiden dalam kunjungan kerja ke Sentra Penggilingan Padi Modern Bulog di Sragen tersebut didampingi Mensekneg Pratikno, Dirut Perum Bulog Budi Waseso, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati.
Presiden menyampaikan mengenai Sentra Penggilingan Padi modern di Sragen milik Bulog, sudah mulai beroperasi. Tidak hanya di Sragen saja, tetapi juga di tujuh letak nan telah beraksi ialah di Subang, Kendal, Kerawang, Lampung, Bojosegoro, Magetan, dan terakhir di Sragen ini.
Sentra penggilingan padi ini, kata Presiden, bakal memperkuat kekuatan Bulog dalam penyerap gabah nan ada pada petani dengan kapabilitas nan sangat besar.
Oleh lantaran itu, Presiden meminta Dirut Perum Bulog agar menyerap gabah nan ada di petani sebanyak-banyaknya dengan nilai gabah kering panen (GKP) bakal ditentukan oleh Kepala Bapanas.
"Kita mau nilai gabah di petani itu, wajar, nilai di pedagang juga wajar, sehingga dapat untung semua serta nilai konsumen alias nilai di masyarakat juga pada posisi nan wajar," kata Presiden.
Menurut Presiden menjaga keseimbangan nilai ini, tidak gampang. Untuk itu, Presiden memerintahkan Bulog untuk siap menyerap dengan nomor 2,4 juta ton beras sehingga bakal membawa stabilitas nilai lebih baik.
Sementara itu, Dirut Perum Bulog Budi Waseso menjelaskan Bulog dalam menyerap gabah petani bakal mengikuti nilai pasar. Jadi Bulog sekarang tidak mengikuti nilai pembelian pemerintah (HPP) tetapi mengikuti nilai pasar.
"Jika nilai beras dijual Rp5.700 per kg alias Rp5.500 per kg bakal dibeli sesuai nilai pasar nan diserap dari banyak wilayah. Hal ini, intinya sampai ada keputusan nilai dari BPN disikapi dengan seperti itu," kata Budi Waseso.
Bulog bakal menyerap sebanyak mungkin dan pokoknya intinya pada kesempatan membeli sesuai dengan keahlian Bulog masuk hitungan sesuai produksinya bakal diambil.
Dia mengatakan Perum Bulog nan membangun prasarana sentra penggilingan padi modern alias MRMP di Sragen dengan menambah rata-rata keahlian 120 ton GKP per hari mudah-mudahan dari tujuh MRMP ini, setiap harinya pengadaan bisa maksimal.
"Bulog keahlian serap di gudangnya sekitar 3,6 juta ton. Bulog mendapat tugas kudu menyerap persediaan beras 2,4 juta ton tahun ini. Sekitar 70 persen dari 2,4 juta ton dapat diserap pada masa panen raya. Artinya, Bulog kudu bisa menyerap masa panen ini, sekitar 1,5 juta ton dan sisanya 30 persen pada saat panen gaduh. ***1***
Bambang Dwi Marwoto
COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023