Jakarta (BERITAJA) - Komisi D DPRD meminta penanganan banjir di Jakarta mesti menjadi prioritas utama bagi Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih Pramono Anung dan Rano Si Doel Karno (Pram-Doel) lantaran masalah ini terus berulang dan semakin kompleks.
"Kami memandang bahwa langkah-langkah yang diambil saat ini belum cukup untuk menyelesaikan akar permasalahan," kata Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Yuke Yurike di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, banjir di Jakarta hingga saat ini tetap menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi pemimpin wilayah yang sekarang sudah tidak lagi menjadi Ibu Kota Negara ini.
Untuk itu, dia berambisi Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih ketika kelak dilantik dan resmi memimpin Jakarta, dapat memprioritaskan penanganan banjir yang sudah menjadi langganan.
"Ini mesti menjadi prioritas utama bagi Gubernur dan Wakil Gubernur lantaran masalah banjir terus berulang dan semakin kompleks akibat perubahan suasana serta pesatnya urbanisasi," kata dia.
Baca juga: DPRD : Sistem pengendalian banjir di Jakarta butuh evaluasi
Yuke mengatakan bahwa ada tiga langkah utama yang mesti dilakukan oleh pemimpin baru Jakarta untuk mengatasi persoalan banjir di Jakarta, yang pertama ialah mempercepat normalisasi dan naturalisasi sungai.
Apalagi kata dia, saat ini proyek normalisasi Sungai Ciliwung tetap menyisakan 17,7 km yang belum selesai, padahal kapabilitas sungai yang optimal sangat krusial untuk mencegah luapan air saat hujan ekstrem terjadi.
Selain itu, lanjut Yuke, upaya naturalisasi sungai juga mesti dilakukan untuk meningkatkan wilayah resapan air.
"Kami mendorong agar koordinasi antara Pemprov DKI dan Pemerintah Pusat lebih diperkuat, terutama dalam pembebasan lahan yang selama ini menjadi hambatan utama," katanya.
Yuke menambahkan untuk langkah yang kedua ialah optimasi drainase dan prasarana pengendalian banjir dengan memastikan sistem drainase di Jakarta diperbaiki secara menyeluruh, termasuk pembersihan saluran air, pemasangan sumur resapan yang efektif dan penambahan kolam retensi di beragam titik rawan banjir.
Baca juga: Pemkot Jaktim salurkan makanan kepada korban banjir di Jatinegara
Tidak hanya itu, semua pompa air mesti dalam kondisi siap operasional setiap saat, bukan hanya saat banjir terjadi. Begitu juga polder dan embung mesti diperbanyak dan diperluas, khususnya di area langganan banjir seperti Jakarta Utara dan Jakarta Barat.
Untuk yang ketiga kata Yuke yaitu, penguatan izin dan pengawasan tata ruang, gubernur mesti berani mengambil langkah tegas dalam menata kembali tata ruang kota dan mencegah semakin berkurangnya wilayah resapan air.
"Pembangunan di wilayah hulu, seperti Bogor dan Depok, mesti diawasi ketat, lantaran alih kegunaan lahan di sana berakibat langsung pada kondisi banjir di Jakarta," katanya.
Editor: Deborah
Copyright © BERITAJA 2025
Most Views:
- 100 Bahasa banjar Serta Artinya yang Sering digunakan Dalam Percakapan Sehari-hari - Beritaja
- Lengkap, 20 Pantun Bahasa Banjar dan Artinya Serta Makna Yang Terkandung
- Lengkap 10 Resep Soto Banjar Terlezat – Asli, Kuah Santan, Hingga Kuah Susu Khas Kalimantan Selatan
- Keunikan Budaya Adat Banjar dan Tradisi Turun Temurun yang Khas
- Asal Usul Suku Banjar dan Bahasa Yang Digunakan
- Amalan Cepat Kaya, Rejeki tak di Sangka -sangka dari Abah Guru Sekumpul dibaca tiap Hari Jumat
- 10 Tanda Baca dalam Alquran
- Lengkap A-Z, Rekomendasi Nama Nama Bayi Laki Laki Islami dan Artinya
- Lengkap! A-Z, Nama Nama Bayi Perempuan Islami dan Artinya
- Rekomendasi Tempat Wisata Terbaik di Kalimantan Selatan
- Prakiraan Cuaca Besok Pagi di Kalimantan Selatan,Banjarmasin,Banjarbaru dan Kabupaten Lainnya