Pln Dan Kementan Memulai Program Tanaman Energi Di Brebes Jateng - Beritaja

3 bulan yang lalu

Program ini menjadi titik perdana dari total rencana penanaman di 50 letak yang tersebar di beragam daerah

Jakarta (BERITAJA) - PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) berbareng Kementerian Pertanian mengawali program penanaman tanaman daya di Desa Kamal Kecamatan Larangan Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, dalam upaya mendukung ketahanan pangan dan energi.

Kegiatan ini merupakan inisiatif perdana dari program Sistem Pertanian Terpadu Tanaman Energi (SPT2E) untuk Ketahanan Energi dan Pangan.

Vice President Strategi dan Pengembangan Bisnis Biomassa PLN EPI, Anita Puspita Sari menyampaikan penghargaan atas kerjasama lintas sektor yang melibatkan BSIP Kementerian Pertanian, Pemerintah Daerah, serta Kelompok Tani setempat.

“PLN EPI dan Kementerian Pertanian bergotong royong menghijaukan Brebes, dimulai dari Desa Kamal. Program ini menjadi titik perdana dari total rencana penanaman di 50 letak yang tersebar di beragam daerah. Survei awal telah dilakukan sejak awal tahun, dan Desa Kamal dipilih sebagai letak pertama untuk mengawali inisiatif ini", ujar Anita dalam keterangan di Jakarta, Senin.

Pada penanaman perdana di Desa Kamal, Brebes yang dilaksanakan Jumat (17/1), PLN EPI dan Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementan menyerahkan 10.000 Bibit tanaman daya indigovera dan gamal, 200 kg bibit jagung, 10 ton pupuk organik, 3 unit perangkat sarana produksi pertanian kepada Gapoktan Harendong Tani dan Ketua Kelompok Tani Subur.

Anita menjelaskan bahwa penanaman perdana mencakup area seluas 10 hektar, yang terdiri dari tanaman pangan dan energi. Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan ketahanan pangan, tetapi juga memberikan faedah ekonomi bagi petani setempat.

“Melalui aktivitas ini, kami mau mendukung peningkatan ekonomi petani lokal. Selain pangan, tanaman daya juga dapat menjadi pengganti yang memberikan nilai tambah. Kami berambisi program inimampu berkembang lebih luas di masa mendatang, apalagi dapat diterapkan secara berdikari oleh golongan tani dengan pengpetunjukan pemerintah desa", lanjutnya.

Program SPT2E ini dijadwalkan berjalan sepanjang Januari hingga Februari, memanfaatkan musim hujan agar tanaman dapat tumbuh optimal. PLN EPI juga berkomitmen untuk terus mengawal program ini agar melangkah berkepanjangan dan memberikan faedah maksimal bagi masyarakat Desa Kamal dan sekitarnya.

Anita menyampaikan angan besar agar sinergi antara PLN EPI, Kementerian Pertanian, dan masyarakat setempat dapat menjadi model bagi wilayah lain.

“Semoga aktivitas perdana ini menjadi awal yang berkah dan dapat dilakukan upscale serta diduplikasi ke lokasi-lokasi lainnya," ujarnya.

Pelaksana Harian Badan Standardisasi Instrumen Pertanian Kementan Haris Syahbuddin mengatakan, melalui konsep pertanian terpadu masyarakatmampu memanfaatkan lahan kritis untuk dijadikan tanaman daya guna mendukung keberlanjutan pasokan biomassa sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Brebes, Muhammad Furqan menyoroti potensi pertanian di Desa Kamal yang dapat dimanfaatkan untuk program biomassa.

"Desa Kamal mempunyai potensi besar dalam pertanian, seperti jagung yang tidak hanya berfaedah sebagai bahan pangan tetapi juga biomassa untuk energi. Kami mendukung penuh program ini lantaran tanaman seperti gamal dan indigofera yang ditanam di sini mempunyai faedah ganda, ialah batang kayunya dapat dijual ke PLN, sementara daunnyamampu dimanfaatkan untuk pakan ternak", ujar Furqan.

Ia juga menambahkan bahwa program ini diharapkanmampu membantu menurunkan nomor kemiskinan di Kabupaten Brebes, yang saat ini mencapai sekitar 15 persen, dengan Desa Kamal sebagai percontohan.

Dengan demikian Program Sistem Pertanian Terpadu Tanaman Energi (SP2TE) ini diharapkan selain mendukung transisi daya hijau juga berakibat langsung terhadap ekonomi kerakyatan.