Trending

PLN buka skema waralaba perbanyak stasiun pengisian kendaraan listrik - BeritAja

Sedang Trending 1 tahun yang lalu

Dalam corak 'franchising' ini, PLN tidak mengambil keuntungan, dipersilakan nan mengambil untung adalah pihak swasta, sedangkan kami sendiri ada pembelian listrik dari PLN dan tupoksi kami memang menyediakan listrik

Jakarta (BERITAJA.COM) - PT PLN (Persero) membujuk pihak swasta untuk turut membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dengan skema upaya waralaba (franchise).

Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengatakan saat ini sudah ada 600 SPKLU dan 6.500 stasiun pengisian listrik umum (SPLU) untuk motor listrik nan tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

"Ini tetap jauh dari cukup. Kami memerlukan kerja sama, kami memandang adanya suatu kekompakan gimana secara bersama-sama bisa membangun ekosistem sehingga pergeseran perubahan transformasi sistem transportasi kita menjadi jauh lebih andal, lebih bersih dan jauh lebih murah," kata Darmawan usai melakukan peresmian di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat.

Darmawan menjelaskan SPKLU bakal dibangun di lokasi-lokasi strategis, contohnya berada dalam instansi perbankan, pusat perbelanjaan, warung kopi hingga restoran sigap saji nan mempunyai lahan parkir luas.

Dalam skema waralaba (franchise) ini, Darmawan mengatakan PLN hanya menyediakan pasokan listrik terhadap SPKLU nan dibangun.

Selain itu, badan upaya nan bakal berkolaborasi bisa menjual listrik di SPKLU seharga Rp2.500 per kWh dengan pasokan listrik dari PLN sekitar Rp1.500 per kWh.

Meski terdapat biaya lokasi, pembelian, dan pemasangan alat, Darmoko menilai tetap terdapat margin dan waralaba SPKLU layak (feasible) dijalankan.

"Dalam corak 'franchising' ini, PLN tidak mengambil keuntungan, dipersilakan nan mengambil untung adalah pihak swasta, sedangkan kami sendiri ada pembelian listrik dari PLN dan tupoksi kami memang menyediakan listrik," kata dia.

Ia menambahkan pembangunan SPKLU ini untuk memfasilitasi pengendara listrik dalam mengisi daya saat di perjalanan.

Umumnya, para pengendara mengisi daya di rumah dalam waktu 5-6 hari untuk jarak tempuh 350 kilometer. Namun, rata-rata pengendara listrik hanya melakukan mobilitas harian dengan jarak tempuh sekitar 60-70 km.

Berita lain dengan Judul: PLN bangun SPKLU di Istana Bogor dukung nol emisi karbon
Berita lain dengan Judul: Dukung ekosistem kendaraan listrik, PLN perbanyak SPKLU di NTB
Berita lain dengan Judul: PLN fokuskan pembangunan SPKLU dan "home charging" kendaraan listrik



COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023







Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di
close