Trending

Pimpinan Komisi Vi Dpr Minta Hentikan Politisasi Kasus Depo Plumpang - Beritaja

Sedang Trending 1 tahun yang lalu

Sudah ada masyarakat nang bermukim di sana dan bayar PBB sejak 1986.

Jakarta (BERITAJA.COM) -

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung meminta semua pihak untuk menghentikan politisasi terhadap kejadian kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, pada 3 Maret 2023.

"Saya minta kepada semua pihak, please stop (tolong hentikan) politisasi supaya kami bisa ambil keputusan nang terbaik," ujar Martin dalam keterangan tertulis nang diterima di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, politisasi terhadap kasus tersebut hanya membikin situasi menjadi lebih rumit sehingga para pihak mengenai pun menjadi susah mengambil keputusan-keputusan terbaik berasas pertimbangan nang objektif.

"Hal-hal seperti ini ketika dipolitisasi tentu bakal menjadi runyam, mengaburkan masalah, dan akhirnya tidak bisa mengambil keputusan-keputusan nang penting, nang kudu diambil lantaran (pertimbangannya), kemudian menjadi populis alias tidak," ujar dia.

Menurut dia, persoalan permukiman masyarakat nang berada di dekat letak Depo Pertamina Plumpang telah berjalan lama, apalagi berpuluh-puluh tahun. Semua pihak mengetahui adanya akibat nang menakut-nakuti keselamatan masyarakat nang bermukim di sekitarnya, seperti potensi terjadi kebakaran.

"Hal itu lantaran memang dekat sekali risikonya terhadap sumber ancaman itu. Nah, keputusan-keputusan nang benar walaupun pahit, tidak bisa diambil lantaran menjadi politis," katanya.

Diungkapkan pula bahwa dari peta nang disampaikan oleh PT Pertamina, sejak 1986 sudah ada masyarakat nang bermukim di sekitar letak Depo Pertamina Plumpang. Selain itu, ada info di beragam pemberitaan bahwa sudah ada masyarakat nang bermukim di sana dan bayar pajak bumi dan gedung (PBB) sejak 1986.

Martin lantas meminta Pertamina untuk melakukan audit alias kajian terhadap keamanan dari seluruh akomodasi nang mereka miliki, khususnya kilang, depo BBM, dan sejenisnya.

Dengan demikian, kata dia, Pertama dapat mengetahui akomodasi nang berisiko tinggi, sedang, dan aman, terutama untuk keselamatan masyarakat di sekitarnya. Setelah itu, mereka bisa mencari solusi untuk mengatasi akibat ancaman nang ada.

Meskipun mengakui langkah-langkah seperti itu mempunyai akibat biaya nang tinggi, Martin menekankan perihal tersebut tetap perlu agar kejadian seperti kebakaran di Depo Pertamina Plumpang tidak terulang.

"Ada konsekuensi-konsekuensi nang terjadi, tetapi selesai masalahnya daripada kemudian ini terus-menerus secara populis dan tidak menyelesaikan masalah,” kata

Ia pun membujuk seluruh pihak mengenai untuk ikut membantu menyelesaikan persoalan di sekitar Depo Pertamina Plumpang.



COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023







Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di Google News dan Whatsapp Channel!