Persani Prioritaskan Geliat Ekosistem Pendukung Kejuaraan Dunia Senam - Beritaja
Jakarta (BERITAJA) - Pengurus Besar Persatuan Senam Indonesia (PB Persani) memprioritaskan geliat ekosistem pendukung secara menyeluruh pada 53rd FIG Artistic Gymnastics World Championships 2025 yang bakal digelar di Jakarta.
"Memang tujuan kami mengadakan aktivitas (FIG Aging Society) ini bukan hanya untuk aktivitas tetapi kami mau membikin ekosistem yang menyeluruh (menuju Kejuaraan Dunia Senam 2025)," kata Ketua Umum PB Persani Ita Yuliati kepada awak media dalam aktivitas FIG Aging Society di Square One Function Hall, Jakarta Selatan, Kamis.
Ia mengemukakan perihal itu berangkaian dengan upaya menggeliatkan aspek komersil pada arena Kejuaraan Dunia Senam 2025 yang berjalan di Indonesia.
Ita menjelaskan, Program FIG Aging Society yang diprakarsai FIG untuk pertama kalinya itu merupakan bagian dari rangkaian perjalanan menuju Kejuaraan Dunia Senam.
Melalui program tersebut, pihaknya melibatkan ekosistem terutama dari organisasi penduduk lanjut usia (lansia) untuk berlatih senam sebagai bagian dari style hidup guna menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh.
Selain itu, pihaknya juga mau menumbuhkan aspek sport science dan sport industry sehingga Kejuaraan Dunia Senam tidak hanya semata-mata sebagai arena kejuaraan olahraga.
"Tentunya kelak kami membikin satu program dan ada juga spesifikasi mengenai pengalaman apa yang mesti digunakan untuk anak-anak, remaja, orang dewasa yang bakal disosialisasikan sehingga secara industri bakal tumbuh," katanya.
Sementara itu, Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga Sri Wahyuni mengatakan setiap arena olahraga, apalagi sekelas kejuaraan bumi pasti bakal berakibat ke beragam aspek termasuk upaya ekonomi kreatif.
Baca juga: Persani awali publikasi Kejuaraan Dunia Senam dengan FGI Aging Society
Kemenpora, kata dia, selalu melakukan kajian mengenai akibat ekonomi dalam sebuah arena olahraga.
"Jadi kami hitung biaya yang dikeluarkan APBN dan gimana akibat ekonomi setelah arena berlangsung," katanya.
Wahyuni mengatakan kajian yang sama juga bakal dilakukan ketika Indonesia memainkan peran sebagai tuan rumah Kejuaraan Dunia Senam.
"Bisa kami hitung apakah betul prognosa kami, lantaran sekarang kami sedang menyusun prognosa, berapa kira-kira untung yangmampu dirasakan dari perputaran ekonomi dari kejuaraan dunia," katanya.
Indonesia bakal menjadi tuan rumah 53rd FIG Artistic Gymnastics World Championships 2025 yang berjalan pada 19 - 25 Oktober. Kejuaraan Dunia Senam tersebut digelar pertama kalinya di area Asia Tenggara dan kali ketiga di Asia.
Kejuaraan yang mempertandingkan nomor artistik dan gimnastik itu diikuti 600 atlet dengan total 1.200 orang termasuk ofisial dan juri yang merupakan delegasi dari 78 negara.
Baca juga: Presiden FIG sebut senam lansiamampu tekan biaya agunan sosial
Baca juga: FIG mau Kejuaraan Dunia Senam berkontribusi bagi penduduk Indonesia
Editor: Mahfud
Copyright © BERITAJA 2025
anda berada diakhir artikel berita dengan judul: