Trending

Perlu Edukasi Patahkan Stigma Kusta Di Lingkungan Sekolah - Beritaja

Sedang Trending 2 bulan yang lalu

Jakarta (BERITAJA) - Dokter Spesialis Dermatologi, Venerologi, dan Estetika, Subspesialisasi Dermatologi Tropis RSCM Kencana, Prof. Dr. dr. Sri Linuwih Menaldi Sp.D.V.E Subsp. D.T mengatakan meningkatkan kesadaran tentang penyakit kusta perlu dikembangkan di lingkungan sekolah di luar kedokteran agar stigma tentang kusta mampudipatahkan.

“Kalau di luar dari pendidikan kedokteran, itu ada, mereka mampumasuk ke UKS, Usaha Kesehatan Sekolah untuk yang mungkin yang siswa SD, SMP barangkali, dan banyak langkah kita mampumemberikan edukasi ya. Edukasi itu macam-macam jika untuk anak SD,” kata Sri dengan obrolan tentang kusta yang diikuti secara daring, Kamis.

Ia mengatakan, salah satu langkah edukasi tentang kusta yang mudah diterima anak di jenjang sekolah dasar adalah dengan komik yang menceritakan gimana mengenal kusta.

Baca juga: Tingginya stigma terhadap kusta sulitkan nakes temukan kasus baru

Dari pengenalan dengan kitab seperti komik anak-anak mampumemahami dan menerima bahwa kusta ada di sekitar masyarakat dan menurunkan stigma penderita kusta.

“Jadi memang krusial sekali untuk menyadarkan masyarakat, bahwa kusta itu memang tetap menjadi beban, ada di sekitar kita, tapi juga kita memberi kesadaran pada anak-anak ini justru empati,” katanya.

Stigma terhadap pasien kusta yang sering disebut penyakit kutukan juga berpengaruh pada kualitas hidup pasien yang sedang menjalani pengobatan kusta. Selain ranah masyarakat sekitar, pentingnya kampanye digital dengan media sosial juga perlu untuk membantu menurunkan stigma pada kusta.

Sri mengatakan justru media sosial perlu dipergunakan untuk menyebarluaskan edukasi tentang penyakit kusta pada masyarakat luas mengenai pengobatan, kewaspadaan dan info krusial mengenai kusta.

Baca juga: Wamenkes mau kampanye hapus stigma kusta dikemas kekinian dan viral

Ia berambisi masyarakat yang menggunakan gawainya untuk mengakses media sosial dapat berkontribusi untuk membantu menyelesaikan masalah pengelolaan kusta hingga mencapai eliminasi kusta nantinya.

Selain perlunya edukasi di lingkungan sekolah, stigma terhadap pasien kusta juga perlu dipatahkan di lingkungan sekitar tempat tinggal dan pekerjaan pasien.

“Bukan hanya dari masyarakat luas, apalagi pasiennya sendiri alias keluarganya mengucilkan diri, jadi tidak mampukontak dengan yang lain. Nah, untuk menyelesaikan masalah ini, kita memerlukan sektor lain. Contohnya, masyarakat yang paling mini saja RT RW ya,” katanya.

Dengan kerjasama masyarakat sekitar dan dibantu tokoh masyarakat alias tokoh kepercayaan yang berpengaruh, diharapkan dapat menanggulangi pasien yang mengucilkan diri di lingkungannya akibat terkena kusta sehingga stigma semakin berkurang.

Baca juga: Kemenkes: stigma kusta picu penularan

Baca juga: RI akselarasi langkah eliminasi kusta dan kaki gajah pada 2030


Editor: Dedy
Copyright © BERITAJA 2025




anda berada diakhir artikel berita dengan judul:

"Perlu Edukasi Patahkan Stigma Kusta Di Lingkungan Sekolah - Beritaja"






Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di Google News dan Whatsapp Channel!