Pergerakan masyarakat selama Lebaran 2023 diprediksi 123,8 juta orang - BeritAja

8 bulan yang lalu

beritaja.com

Penanganan arus mudik dan kembali pada Lebaran tahun ini sangat menantang.

Jakarta (BERITAJA.COM) - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebut potensi pergerakan masyarakat selama masa Lebaran 2023 diprediksi mencapai 123,8 juta orang.

Angka tersebut disampaikan Menhub berasas hasil survei nan dilakukan Kemenhub melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT). Jumlah itu meningkat 14,2 persen jika dibandingkan dengan prediksi pergerakan masyarakat di masa Lebaran tahun 2022 lampau nan mencapai 85,5 juta orang.

"Melihat potensi pergerakan masyarakat nan begitu tinggi pada masa mudik tahun ini, kami berbareng pemangku kepentingan mengenai bakal menyiapkan langkah-langkah antisipasi," kata Menhub dikutip dari keterangan resmi, Selasa.

Menhub menyebut antisipasi itu, baik berupa penyiapan sarana prasarana transportasi, aspek keselamatan, manajemen rekayasa lampau lintas, dan kebijakan lainnya, agar penyelenggaraan mudik tahun ini dapat melangkah dengan selamat, aman, dan terkendali.

Menhub menjelaskan beberapa aspek nan menyebabkan tingginya potensi pergerakan masyarakat di masa mudik 2023, di antaranya tidak adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), memasuki masa pra-endemi alias mendekati normal pasca pandemi COVID-19, perekonomian nan semakin membaik, tidak ada pembatasan alias larangan perjalanan, dan persepsi positif dari masyarakat pada penyelenggaraan pikulan Lebaran 2022 lalu.

"Penanganan arus mudik dan kembali pada Lebaran tahun ini sangat menantang. Maka itu kami telah menyiapkan langkah antisipasi sejak awal tahun. Selain itu, pertimbangan dari penyelenggaraan mudik serta Natal dan tahun baru sebelumnya menjadi bekal krusial sebagai pelajaran agar tahun ini bisa lebih baik lagi," ujarnya pula.

Berdasarkan hasil survei tersebut, asal pergerakan masyarakat diprediksi didominasi dari Pulau Jawa, ialah sebesar 62,5 persen alias 77,3 juta orang.

Adapun lima wilayah asal pemudik terbanyak, ialah Jawa Timur 17,1 persen (21,2 juta orang), Jawa Tengah 15,1 persen (18,7 juta orang), Jabodetabek 14,8 persen (18,3 juta orang), Jawa Barat 12,1 persen (14,9 juta orang), dan Sumatera Utara 3,6 persen (4,4 juta orang).

Sementara, lima wilayah tujuan perjalanan masyarakat tertinggi, ialah Jawa Tengah 26,45 persen (32,75 juta orang), Jawa Timur 19,87 persen (24,6 juta orang), Jawa Barat 16,73 persen (20,72 juta orang), Jabodetabek 6,52 persen (8,07 juta orang), dan Yogyakarta 4,78 persen (5,9 juta orang).

Sedangkan puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada H-1 (21 April 2023), dimana diprediksi terjadi pergerakan sebesar 14,3 persen (17,7 juta orang). Peningkatan perjalanan pada arus mudik diprediksi mulai meningkat sejak H-3 (19 April 2023).

Untuk puncak arus balik, diperkirakan terjadi pada H+2 (25 April 2023) dan diprediksi pergerakan nan tetap cukup tinggi hingga H+3 (26 April 2023).

Selanjutnya, untuk pemilihan moda transportasi didominasi moda darat, ialah mobil pribadi 22,07 persen (27,32 juta orang), sepeda motor 20,3 persen (25,13 juta orang), bus 18,39 persen (22,77 juta orang), kereta api antarkota 11,69 persen (14,47 juta orang), dan mobil sewa 7,7 persen (9,53 juta orang).

Kemenhub menjelaskan survei itu dilakukan secara daring (online), dimana mulai dari perencanaan dan kajian hasil surveinya dilakukan bekerja sama dengan kalangan akademisi dan master transportasi.

Pelaksanaan survei telah memperhatikan beragam faktor, antara lain sosiologis, ekonomi, budaya, dan dinamika nan terjadi di masyarakat serta perubahan kebijakan dan izin mengenai dengan penanganan kondisi COVID-19 nan semakin membaik.

Hasil survei tersebut menjadi dasar dan masukan penyiapan rencana operasi penyelenggaraan pikulan Lebaran 2023 nan dilakukan Kemenhub, kementerian/lembaga, dan juga pihak mengenai lainnya.
Berita lain dengan Judul: KAI Cirebon sediakan 95.172 tempat duduk untuk pikulan Lebaran 2023
Berita lain dengan Judul: Enam kapal PELNI jalani perawatan persiapan pikulan Lebaran