Perempuan perlu miliki resiliensi digital agar terhindar dari KBGO - BeritAja

Sedang Trending 8 bulan yang lalu
beritaja.com

Jakarta (BERITAJA.COM) - Dewan Pengpetunjuk Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi Diena Haryana mengatakan wanita perlu mempunyai resiliensi digital agar dapat terhindar dari Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) di ruang siber.

"Digital resilience (resiliensi digital) artinya kita bisa handal menghadapi segala kemungkinan di ruang digital. Kita sebagai wanita tidak mudah terkecoh oleh orang-orang nan merayu kita," kata Diena dalam aktivitas obrolan literasi digital nan didukung Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) berjudul "Perempuan dan Media Sosial", Kamis malam.

Berdasarkan info nan dihimpun oleh Komisi Nasional (Komnas) Perempuan, pada 2021 terdapat 1.721 kasus KBGO nan dilaporkan dengan wanita menjadi korban.

Jumlah tersebut naik 83 persen dari kasus di 2020 nan mencapai 940 kasus.

Laporan kasus paling banyak diterima oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), disusul Women Crisis Center, lampau Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), dan Pengadilan Negeri.

Berita lain dengan Judul: Ruang digital kondusif krusial guna cegah kekerasan berbasis kelamin online

Adapun kasus KBGO nan paling banyak terjadi di 2021 adalah intimidasi secara online (cyber harassment), ancaman penyebaran foto alias video pribadi (malicious distribution), dan pemerasan seksual online (sextortion).

Diena beranggapan agar kasus KBGO dapat dicegah dan tidak kembali terjadi, maka wanita perlu mempunyai resiliensi digital.

Caranya dengan menambah edukasi dan meningkatkan kecakapan di ruang digital.

Ia mendorong perempuan-perempuan terutama di Indonesia agar bisa mencari info dan mengenal jenis-jenis penipuan dan akibat agar KBGO tidak perlu terjadi kembali.

Berita lain dengan Judul: Anggota DPR jelaskan langkah laporkan kasus KBGO

"Jadi wanita mesti belajar mengenai isu-isu nan dihadapi wanita di ruang digital, miliki kecakapan digital. Sehingga kita bisa menolak dan tidak diperdayai," ujar Diena.

Selain ocehan menggunakan teknologi dan kecanggihan digital, Diena berambisi resiliensi digital juga dapat ditingkatkan wanita dengan menjaga keamanan digitalnya.

Ia berambisi wanita bisa bijak dalam menjaga info pribadinya dengan tidak membagikan kepada publik di ruang siber hal-hal nan berkarakter privasi.

Di samping resiliensi digital, Diena berambisi wanita juga bisa mempunyai ketahanan emosi dan kemandirian finansial sehingga dengan ketiganya wanita bisa berkekuatan dan tidak terperdaya.

"Ketika kita punya itu semua maka kita tidak bakal bisa ditipu daya oleh siapa pun termasuk di ruang digital," kata Diena menutup penjelasannya.

Berita lain dengan Judul: SAFEnet: Implementasi UU TPKS kudu betul-betul berpihak pada korban

Livia Kristianti

COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023





Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di Google News




Ikuti Media Sosial Kami
Affiliate: Life Health / Inforia / Blogkoopedia
close