Percepatan Program Jargas Dinilai Dapat Jadi Solusi Tekan Impor Lpg - Beritaja

Jakarta (BERITAJA) - Akselerasi program jaringan gas bumi (jargas) dinilai dapat menjadi solusi untuk membantu pemerintah dalam menekan nomor impor bahan bakar jenis liquefied petroleum gas (LPG).

Komisioner Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) RI AB Yulianto mengatakan menyikapi kondisi mengenai pengedaran LPG PSO 3 kg saat ini, jargas perlu terus dikembangkan untuk membantu keekonomian masyarakat dan pelaku usaha.

"Terkait pengedaran gas elpiji 3 kg, senafas dengan Kepala BPKN, bahwasanya konsumen mesti terus dilindungi, dijaga apalagi menyangkut program subsidi. Bagi konsumen yang krusial stok ada, peralatan murah, dan cepat," ujarnya dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, untuk membantu pemerintah atas besarnya anggaran yang disediakan untuk mengimpor LPG sebesar Rp60-Rp70 triliun setiap tahunnya dan pemberian subsidi gas LPG 3 kg sebesar Rp120 triliun per tahun, maka akselerasi program jargas juga mesti dikembangkan dengan konsep PSO alias subsidi bagi badan upaya yang menjalankan untuk membantu keekonomian masyarakat miskin dan pelaku usaha.

"Jargas mesti diberikan subsidi dan kompensasi seperti LPG/BBM oleh pemerintah. Jargas buat rumah tangga miskin dan sektor UMKM diberikan PSO, sementara bagi rumah tangga lain serta sektor hotel, restoran dan kafe (horeka) mampumemanfaatkan jargas non-PSO," ujarnya.

Secara terpisah, Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Yapit Sapta Putra menjelaskan bahwa usulan-usulan untuk mengakselerasi pembangunan dan penggunaan jargas untuk masyarakat disambut positif.

"Bukan sebagai pengganti, namun sebagai pengganti agar masyarakat mempunyai beberapa pilihan penggunaan daya untuk keperluan rumah tangga serta membantu penghematan APBN yang setiap tahunnya dikeluarkan nyaris Rp200 triliun untuk impor LPG dan juga subsidi/kompensasi atas penyediaan dan pengedaran LPG 3 kg untuk masyarakat yang berhak," ucapnya.

Editor: Dedy
Copyright © BERITAJA 2025