Trending

Perbatasan Rafah Sisi Mesir Akan Dibuka Kembali Beberapa Hari Ke Depan - Beritaja

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Kairo (BERITAJA) - Perbatasan Rafah yang menghubungkan Gaza dengan Mesir bakal dibuka kembali dalam beberapa hari ke depan dengan kehadiran pengamat Eropa dan Palestina, kata Gubernur Mesir pada Rabu (29/1).

“Bagian Mesir di perbatasan Rafah sepenuhnya siap untuk beroperasi,” ujar Gubernur Sinai Utara, Khaled Mojawer, kepada Anadolu.

“Masalahnya ada di sisi Palestina, akibat kerusakan yang disebabkan oleh operasi militer Israel,” tambahnya.

Gubernur menegaskan bahwa terminal itu bakal dibuka “di kedua petunjuk dalam beberapa hari setelah perbaikan selesai, dengan kehadiran pengamat dari Eropa dan Palestina.”

Mojawer juga menekankan pentingnya kepatuhan Hamas dan Israel terhadap kesepakatan gencatan senjata Gaza yang mulai bertindak pada 19 Januari, guna memastikan kelancaran pengiriman support kemanusiaan.

Perbatasan Rafah, yang merupakan jalur krusial untuk pengiriman support kemanusiaan ke Gaza, telah ditutup sejak Mei 2024 setelah serangan darat Israel ke kota Rafah di bagian selatan Gaza.

Sejak itu, support kemanusiaan hanya dapat masuk ke Gaza melalui perbatasan Karam Abu Salem (Kerem Shalom).

Gubernur Mesir memuji peran aktif Turki dalam memberikan support kemanusiaan ke Gaza.

Sebuah kapal support Turki tiba di Pelabuhan Al-Arish, Mesir, pada Rabu pagi untuk diteruskan ke Gaza.

Kapal support kedua dijadwalkan tiba di pelabuhan yang sama pada Minggu, menurut Kedutaan Besar Turki di Kairo.

Duta Besar Turki untuk Kairo, Salih Mutlu Shen, mengatakan bahwa Ankara telah mengirimkan 14 kapal support yang membawa 835 ton support kemanusiaan ke Gaza. Kapal lain yang membawa 2.000 ton support bakal tiba di Pelabuhan Al-Arish dalam beberapa hari mendatang.

Lebih dari 47.400 orang tewas, sebagian besar wanita dan anak-anak, serta lebih dari 111.000 lainnya terluka akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023, menurut otoritas kesehatan setempat.

Serangan Israel telah menyebabkan lebih dari 11.000 orang lenyap serta kehancuran besar-besaran dan krisis kemanusiaan yang merenggut nyawa banyak orang lanjut usia dan anak-anak, menjadikannya salah satu musibah kemanusiaan terburuk di dunia.

Pada November tahun lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pemimpin otoritas Israel Benjamin Netanyahu dan mantan kepala pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) mengenai serangannya terhadap Gaza.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Mesir tegaskan tak mau terlibat dalam pemindahan paksa penduduk Palestina

Baca juga: Mesir desak AS jamin kewenangan penduduk Palestina atas usulan relokasi Trump

:
Editor: Hany
Copyright © BERITAJA 2025



Atribusi: AntaraNews.com




Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di Google News dan Whatsapp Channel!