Penggunaan Plastik Dapat Berdampak Pada Kesuburan Wanita - Beritaja
Jakarta (BERITAJA) - Dokter ahli kesuburan mengatakan penggunaan plastik yang terus-menerus dan tidak hati-hati membawa pengganggu endokrin ke dalam kehidupan kita sehari-hari, yang menakut-nakuti kesuburan wanita dan kesehatan hormonal secara keseluruhan.
Ditulis laman Hindustan Times, Kamis (23/1), Dr. Rashmi Agarwal, ahli kesuburan di Nova IVF Fertility, Gurugram, penggunaan plastik yang sering disertai dengan ancaman tersemsuara bagi kesehatan reproduksi wanita.
Menurut beragam penelitian, banyak plastik melepaskan bahan kimia rawan yang dikenal sebagai bahan kimia pengganggu endokrin (EDC), yang mengganggu keseimbangan hormon esterogen tubuh dan diketahui dapat merusak kesuburan wanita.
Baca juga: Pola hidup sehat dapat cegah PCOS
Baca juga: Aktivis ingatkan ancaman penggunaan plastik sekali pakai bagi kesehatan
Gangguan ini dapat meninggalkan pengaruh jangka panjang tidak hanya pada kesuburan, tetapi juga pada kesehatan menstruasi, dan menyebabkan akibat negatif pada reproduksi jangka panjang. Seiring meningkatnya prevalensi plastik, memahami akibatnya pada kesehatan wanita menjadi sangat penting.
"Paparan jangka panjang terhadap zat-zat tersebut telah dikaitkan dalam penelitian dengan masalah selama kehamilan, siklus menstruasi yang tidak normal, dan penurunan kualitas sel telur.
Menurut beberapa penelitian, zat-zat ini juga bakal terlibat dalam penyakit seperti endometriosis dan sindrom ovarium polikistik (PCOS), yang keduanya dapat memengaruhi kesuburan," kata Dr. Rashmi.
EDC meniru hormon, mengganggu siklus menstruasi yang tidak teratur, meningkatkan kadar estrogen, dan mengganggu siklus ovulasi yang dapat menyebabkan kesulitan saat hamil.
Berdasarkan penelitian, paparan BPA dalam jangka panjang juga dapat menyebabkan gangguan pada kegunaan ovarium, yang memengaruhi kualitas sel telur dan kemungkinan keberhasilan pembuahan. Oleh lantaran itu, seorang wanita mungkin kesulitan untuk mengandung dan mewujudkan impiannya menjadi seorang ibu.
Sementara itu Ftalat telah dikaitkan dengan peningkatan nomor keguguran dan komplikasi selama trimester pertama.
Tidak hanya pada wanita dewasa, gadis muda yang terpapar EDC pada usia awal dapat mengalami pubertas dini, yang dapat memengaruhi kesuburan di tahun-tahun berikutnya dan menyebabkan masalah saat hamil.
Kadar BPA dan ftalat yang lebih tinggi dalam aliran dpetunjuk juga dapat menyebabkan akibat lebih tinggi terkena Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS) menyebabkan kemandulan.
"Hindari plastik lantaran plastik biasanya mengandung unsur rawan yang dapat memengaruhi kesuburan. Pilih produk yang terbuat dari kaca, baja tahan karat, alias bahan bebas BPA yang dapat membantu membatasi paparan bahan kimia yang mengganggu hormon. Membatasi kebocoran bahan kimia juga dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan wadah plastik dalam microwave dan tidak menyimpan makanan dalam plastik,” kata Dr. Rashmi.
Paparan bahan kimia dapat dikurangi lebih lanjut dengan membeli produk organik jika memungkinkan dan meningkatkan konsumsi makanan utuh, yang mini kemungkinannya dikemas dalam plastik.
Menurut Dr. Rashmi, mengadvokasi pedoman norma yang membatasi senyawa kimia rawan dalam plastik dan mendidik diri sendiri tentang bahan yang digunakan dalam barang-barang umum dapat membantu mendorong perubahan budaya yang lebih besar untuk hasil kesehatan yang lebih baik.
Baca juga: Dokter anak beri kiat kurangi paparan BPA pada perangkat makan anak
Baca juga: Pakar kesehatan lingkungan paparkan ancaman limbah plastik bagi tubuh
:
Editor: Mahfud
Copyright © BERITAJA 2025
anda berada diakhir artikel berita dengan judul: